Copyright © tempatMP
Design by Dzignine
Senin, 29 Desember 2008

[palestina] wanita-wanita permata

dari eramuslim.com. renungan untuk para ibu.

--------------------------------------------------------

Logika apa yang dipakai oleh agresor Israel yang sampai hati membantai ratusan penduduk Palestina di Gazza? Alibi kerdil apa yang sampai bisa memasung kepedulian bangsa Arab untuk sekadar menonton pembantaian massal di Palestina? Sudah terlalu menggunungkah dosa-dosa kita yang kemudian mengatup nurani untuk melek menyaksikan kejahatan perang tak termaafkan dalam sejarah itu?

Sabtu (27/12) kemarin, genosida biadab tak berkesudahan itu kembali menumpahkan darah-darah manusia terhormat di bumi Gazza. Tidak kepalang tanggung, 150 orang syahid dan 200 lainnya menderita cidera serius dibabat ribuan amunisi buas Israel; ditebas oleh terjangan roket-roket maut F16 yang mengamuk di atas angkasa Palestina. Dan, korban sebanyak itu baru prolog. Allahu akbar!

Manusia-manusia Islam yang sudah kehilangan kepedulian saudara-saudaranya di belahan bumi yang lain itu, hanya kuasa menjerit pilu. Cuma bisa mengerang tak bisa berbuat apa apa, tatkala suami-suami mereka jatuh tersungkur bermandi darah; ketika bocah-bocah yang lucu dan menggemaskan itu berteriak kesana-kemari dalam derai kepanikan; manakala puluhan apartemen usang yang menjadi tempat berteduh keluarga-keluarga malang itu seketika roboh dihantam peluru raksasa Israel. Yang tersisa adalah gelimpangan mayat, jasad bocah-bocah suci yang tersenyum tenang, dan puing-puing bangunan yang menyatu ke bumi.

Israel kembali menggunakan "logika kematian". Strategi bertaruh nyawa yang tentu saja membuat bulu kuduk pemimpin-pemimpin Arab merinding. Karena kumpulan orang-orang yang mengaku diri mulia dan terhormat itu tidak pernah mengerti bahwa hanya dengan pertaruhan darah demi membela kemerdekaan sejati, manusia baru bisa mulia lalu mendapatkan kehormatan abadi. Bukan dengan bersembunyi di balik ketiak kepengecutan, atau menggelar ratusan pertemuan di meja-meja konferensi OKI, Liga Arab, yang selalu saja berakhir dengan rekomendasi bualan. Tanpa bukti. Pantas mereka menjadi kurcaci dihadapkan dengan logika kematian Israel?

Bagi rakyat Palestina sendiri dari dulu hingga sekarang, mereka sudah memahami bahwa letak krisis Palestina bukan karena Israel yang tak henti-hentinya melakukan pembunuhan dan perampasan. Masalah kematian bagi mereka tak menjadi soal, sebab mereka faham bahwa kesucian dan kemuliaan diri itu selalu harus ditebus dengan darah dan air mata.

Sumber genosida di Gazza adalah sikap pengecut pemimpin-pemimpin Arab dan umat Islam yang telah kehilangan semangat altruistik. Lelap berselimut egoistis hingga tak lagi peka akan nilai-nilai humanisme, yang tak lagi menyemat spirit kohesif yang menjadi pilar kekuatan Islam dan bangsa Arab. Dan, oleh karenanya kita dilindas Israel (Barat) yang sukses mengaplikasi semangat altruistik dan spirit kohesif! Maka wajar kita kalah.

Kontribusi Wanita Permata

Kenapa Palestina yang tinggal sekerat itu masih tetap bertahan menggelorakan semangat perlawanan tanpa batas dan tidak lekang dari bumi? Sebab di atas tanah milik umat Islam itu ada wanita-wanita luar biasa.

Bak permata. Meskipun tak menyimpan permata dan perhiasan mewah. Kemilaunya memancar dari kepribadian. Wanita yang mungkin tersembunyi, terbenam bersama perjuangan membina generasi pejuang. Mereka tidak populer, tapi selalu membisikkan spirit kepahlawanan ke telinga-telinga putera-puteri tercinta. "Nak, kehidupan abadi itu di surga. Kemuliaan itu senantiasa harus ditebus dengan tetes darah dan derai air mata"!

Begitulah Ummu Nidhol, wanita permata Palestina yang kerap membisikkan spirit perjuangan kepada ketiga puteranya. Ia deskripsikan surga di pangkal mata. Ia tak pernah pacu sang anak untuk merengkuh kehidupan hedonis yang acapkali membinasakan mental ukhrawi. Ia tak cita-citakan puteranya untuk mengemis harta bertuhankan nafsu. Ia hanya inginkan buah hatinya masuk surga, dengan berkorbankan darah.

Usai putera ketiganya yang baru berusia 16 tahun syahid dalam drama ledakan dahsyat di jantung kekuatan Israel, Ummu Nidhol menangis. Ketika ditanya perihal penyebab ia menangis. Wanita permata itu berkata: "Saya tidak punya lagi anak yang bisa saya persembahkan untuk kemuliaan Palestina!"

Lalu Ibunda Muh. Al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel tahun 1453 M. Dalam usia 23 tahun, Al-Fatih berhasil memaksa hengkang Raja Constantine XI Paleologus dari tahtanya. Penaklukan paling fantastis dalam sejarah.

Ibunyalah yang kala masih mengandung Al-Fatih acap berdiri menghadap ke arah kota Konstantinopel. Ia berharap besar bahwa kelak puteranya yang akan menaklukkan negeri itu. Mengamini sabda baginda Rasulullah Saw. "“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan umat Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad). Obsesi mulia wanita permata.

Menegaskan Substansi Krisis

Sekali lagi, memang benar genosida di Gazza saat ini merupakan potret keangkaramurkaan. Sangat pantas kita kecam kebiadaban Israel bahkan menjadi suatu keharusan. Tidak kita biarkan penduduk Gazza menahan derita seorang diri. Segera tabuh genderang reaksi massal untuk hentikan pembantaian itu. Sebelum terlambat. Sebelum Palestina, seperti kata DR. Raghib Sirjani, akan menjadi Andalusia kedua. Hilang dari peta dunia.

Tapi, seyogyanya jangan biarkan pemimpin-pemimpin Arab yang duduk santai di singgahsana apatis itu lepas dari kecaman. Sebab mereka yang paling bertanggungjawab atas tragedi kemanusiaan yang melanda bumi Palestina. Paksa mereka untuk mengulurkan bantuan dan membungkam kekejaman Israel, walaupun mungkin hal itu hampir mustahil mereka lakukan.

Mengapa? Barangkali karena sosok wanita-wanita permata itu hanya ada di Palestina, hanya pernah ada di masa penaklukan Konstantinopel. Yang ada hanya seorang ibu yang cita-citanya hendak mengikuti riak-riak kecil arus modernisme. Meletakkan standar kesuksesan anak-anak pada wujud materi dan segudang sertifikasi. Seorang isteri yang memaksa suami berpeluh darah untuk menangkap kebahagiaan semu pada jabatan, pangkat, dan prestise. Pada ruang-ruang busana temporal yang sering menguap dilahap waktu. Mengapa ibu dan isteri itu tak membisikkan senandung merdu tentang surga ke telinga-telinga anak dan suami? Kenapa tak pintal sutera cinta dalam tiap keinginan bahwa ibu dan isteri itu ingin bersama merengguk kebahagiaan abadi?

Genosida Gazza adalah konsekuensi dari punahnya sistem pendidikan ukhrawi yang hanya bisa diajarkan oleh wanita-wanita permata. Cukup kita sesalkan karena pemimpin-pemimpin Arab itu dilahirkan, dibesarkan, dididik, dan didampingi oleh reinkarnasi wanita lain.

Harapan itu masih ada. Di Palestina masih banyak wanita permata yang menjamin eksistensi para pahlawan pembela negeri. Kalau Dunia Arab telah mandul melahirkan wanita permata, maka Dunia Islam yang membentang dari pangkal Indonesia sampai ke pucuk Samudera Atlantik di pesisir Afrika Barat, pasti telah bersiap-sedia menjadi wanita-wanita permata. Untuk melahirkan pemimpin satria sekelas Al-Fatih. Bukan seperti pemimpin Arab yang kini hanya bisa menonton Genosida di Gazza. []

------------------------

Profil Penulis

Taryudi, Kelahiran Purbalingga, 09 Maret 1985. Telah menyelesaikan pendidikan strata satu di Universitas Al-Azhar Fak. Ushuluddin Jur. Tafsir dan Ilmu Alquran pada Agustus 2008. Saat ini tengah merampungkan pendidikan magisternya pada civitas yang sama. Alamat District Nasr City, Cairo. Warga Kisaran, Kab. Asahan Sumatera Utara Medan. Selain kuliah, juga aktif di KAMPUS KEHIDUPAN di lembaga Kajian Sosial-Politik dan Dunia Islam Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir.

-----------------------------------------------------

ya Allah, jauh sekali denganku di sini... aku masih aja dipusingkan oleh masalah dunia. tetek bengek yang melenakan, hingga melupakan kehidupan abadi....

Kamis, 25 Desember 2008

nasib susu UHT pertama

suatu sabtu cerah...

ada seorang umi yang tiba-tiba iseng pengen ngasih susu UHT buat si bonis (bocah manis). belilah di toko terdekat. beli susu yang rasanya FLAT (berdasarkan hasil tanya jawab dengan sang pakar). si bonis juga ikut. tuh susu langsung dipegangnya erat2. sampai-sampai ketika si kasir mo nembak... susunya ga boleh diambil sama si bonis. ya sudah, cari manual deh tuh kasir maklum. hehehe.

sampe kantor (kok di kantor? ya, hari sabtu itu umi terpaksa bawa bonis ke kantor karena hari itu juga si bupuh pergi ke jawa), umi langsung bukain. si bonis emang demen banget maenin sedotan, langsung nyedooooot. hasilnya... susu cuma disembur2! tauk dah keminum apa nggak. klo di liat susu yang tersembur sih... banyak. kyknya ga keminum deh. hiks hiks. ternyata doi nggak doyaaaan!

daripada mubazir disembur2 cuma bikin baju kotor, uminya pun langsung srupuut ngabisin susu di kotak.

hsilnya: negatip.

Kamis, 18 Desember 2008

dia pun pergi

pernah kehilangan seorang sahabat?

belum? bagus klo belum. jangan sampe ya.

pernah? waaa... sedih ga? apa malah senang? hehehe.

aku juga punya cerita nih.

kejadian ini terjadi di tahun 2000-an. saat itu aku lagi sibuk mo bikin skripsi waktu kuliah di ext. unpad dulu.

aku punya teman kuliah waktu di poltek. namanya: ah, sampe lupa tuh saking lamanya. atau saking lamanya aku keluarkan nama itu dari memoriku. hhhmm... aku harus ingat2 nih... hhmm... oh ya, namanya p***t.

waktu kuliah di poltek itu, aku menganggapnya sahabatku. dialah tempat aku curhat, tempat aku menumpahkan rasa sayang, tempat aku meminjam buku-buku lawas. dia itu aku tempatkan sebagai sahabat dalam hatiku. sahabat yang aku rasa benar2 mengerti aku.

ketika aku melanjutkan kuliah s1 di bandung, aku berusaha untuk terus menjalin komunikasi dengannya. baik via email, telepon... bahkan maen ke rumahnya di bogor. setiap aku mau balik ke bandung, aku usahakan via bogor biar aku bisa nelepon ke rumahnya secara lokal. pokoknya selama ini hubungan itu baik-baik saja.

dia memang berbeda dengan teman-teman poltekku lainnya. dari cara berpikirnya, kehidupannya, dan status sosialnya. teman2ku yang lain kebanyakan itu anak-anak yang gaul, lumayan tajir. sedangkan dia, dianggap aneh, menyendiri, dan ketika aku maen ke rumahnya pun kondisinya memang berbeda dengan teman-temanku yang tajir.

tapi dia tetap sahabatku apa pun keadaannya.

di rohis poltek, dia pun menjadi sorotan. dia memang mempunyai pikiran yang lebih liberal. bacaannya pun udah yang berat-berat. susah deh mengikuti cara berpikirnya. tapi buatku sih dibawa enjoy ajah.

asyik kan persahabatanku ini?

lalu tiba-tiba... setelah terakhir kali aku maen ke rumahnya, sendiri, beberapa bulan berikutnya ada email masuk darinya. dia menuduhku macam2. dia menuduh kedatanganku ke rumahnya mempunyai misi tertentu. memata-matai katanya. loh? kok begini? kenapa ketulusanku jadi berbuah begini? terus saja dia menuduh, memintaku menceritakan maksud sebenarnya. terus mencurigaiku. loh ada apa ini?

lalu, dengan begitu saja dia memutuskan persahabatan ini. di email. begitu saja. segala penjelasanku sia-sia. dia tetap tak mau menerima.

sedih banget aku. berhari-hari aku memikirkan emailnya, memikirkan kata-katanya. apa salahku sebenarnya? bingung, sedih.

lalu aku ceritakan hal ini ke teman kknku. saat itu aku lagi maen ke kosannya, sambil menunggu kabar koreksian skripsi dari dosenku. apa kata temanku ini?

"yah, woro... nggak usah sedih begitu. teman itu kan nggak cuma dia seorang. masih ada teman lain yang sayang sama kamu. contohnya aku."

huhuhu... terharu banget aku mendengarnya. aku pikir-pikir lagi memang benar. untuk apa aku terus memaksakan diri bersahabat dengan si dia. kalau dia tidak bisa menerimaku ya sudah. mungkin sudah saatnya berpisah. toh sudah sunnatullah, setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. aku sih menerima setiap perpisahan.

tapi kalo caranya begini, hanya karena salah paham, aku nggak terima sebenarnya. masih ada yang mengganjal di hati. tapi ya itu, untuk apa dipaksakan. ibarat cinta: bertepuk sebelah tangan.

huhuhu, inilah cerita perpisahanku yang paling pilu. kalo berpisah karena jarak yang membentang, atau karena kesibukan, itu tidak masalah. tidak ada dusta di antara kita soalnya. wajar. ikhlas. tapi klo tragis begini?

ya sudah, terima saja takdir ini. dengan begitu hati menjadi lebih lapang. dan aku masih mempunyai teman lainnya yang bisa dijadikan sahabat.

menjadi sahabat itu ternyata tidak mudah ya. harus melalui lika-liku kehidupan. duileee... iya lah. kalau saja setelah terjadi perbedaan besar, pertentangan, perselisihan, teman kita itu masih ada di samping kita, dia layak menjadi sahabat. tapi kalau belum apa-apa sudah kabur... ngacir entah ke mana... ya dia hanyalah teman kita.

so, siapa yang mau jadi sahabatku? siapkan mentalmu! hahaha!

mata hati --->> zleeeb

Album : Pelita Hidup
Munsyid : Hijjaz
http://liriknasyid.com

Pandangan mata selalu menipu
Pandangan akal selalu tersalah
Pandangan nafsu selalu melulu
Pandangan hati itu yang hakiki
Kalau hati itu bersih

Hati kalau selalu bersih
Pandangannya akan menembusi hijab
Hati jika sudah bersih
Firasatnya tepat kehendak Allah

Tapi hati bila dikotori
Bisikannya bukan lagi kebenaran

Hati tempat jatuhnya pandangan Allah
Jasad lahir tumpuan manusia
Utamakanlah pandangan Allah
Daripada pandangan manusia

-----------------------------
 
pagi ini aku tersentuh banget denger nasyid ini. gimana tidak. selama ini aku bergelut dengan hatiku sendiri. menanyakan diri ini apa maksud Allah memberikan hal seperti ini? sebagai teguran? atau cobaan? apa pun itu, aku hanya ingin kembali menata hati ini.
 
biarlah orang laen memainkan hatinya sesukanya. aku hanya ingin berlindung kepada Allah dari bisikan setan yang bersembunyi. bisikan yang ditiup ke dalam setiap hati manusia.
 
biarlah orang lain menilai aku apa. hanya Allah aku serahkan kepercayaanku sepenuhnya. aku berlepas diri dari setiap jiwa-jiwa yang tidak tulus.
 
di tengah ketidakpercayaan ini... ketidaktulusan ini... aku masih punya Allah.
 
dari nasyid ini aku belajar... memahami lebih dalam arti ketulusan.
 
ya Allah, aku lelah dipermainkan oleh setiap hati-hati manusia. bantulah aku untuk selalu menjaga hati ini.
 
"apa-apa yang disampaikan benar2 dari hati yang paling dalam, insyaAllah akan sampai ke hati juga. insyaAllah."
 
"niat baik akan menjadi baik bila dilakukan dengan cara yang baik. kalo pake cara yang salah, walo niatnya baek... tetep hasilnya akan kacau."
 
-----
NB: jadi kangen sama Aa Gym! kangen pengen denger Aa Gym menyenandungkan nasyid ini. darinyalah aku belajar ketulusan hati dan kebersihan hati... Aa Gym, sungguh aku miss you!*
 
*kok jadi gedean NB daripada isi?

Pernikahan Cinderella

tulisan lama:
-----------------------------
Aku tergelitik nulis ini ketika seorang teman memberikan nasihat kepadaku tentang makna sebuah pernikahan. Tulisan ini juga aku persembahkan buat temenku yang bentar lagi mo merit.

Yang dimaksud dengan pernikahan cinderella adalah pernikahan yang mempunyai mimpi bak cinderella. Dia tidak menapak di bumi dan hanya ada di awang-awang. Pernikahan yang dianggap sempurna. Biasanya orang yang menginginkan pernikahan model ini adalah mereka yang mempunyai mimpi sempurna tentang sebuah pernikahan. Dia membayangkan akan mendapatkan pasangan yang sempurna ibarat pangeran dan tuan putri. Diawali dengan prosesi pernikahan yang megah tanpa mempedulikan bagaimana ke depannya. Pernikahan yang diawali oleh rasa cinta menggebu tanpa mempersiapkan jiwa menghadapi pasang surutnya. Pernikahan yang diawalnya dia membayangkan akan mendapatkan kebahagiaan selalu tanpa mempersiapkan diri menghadapi kemelutnya. Dan ketika dia dihadapkan pada kenyataan yang pahit, dia tidak siap. Akhirnya, memutuskan dengan mudah kata mundur.

Pernikahan adalah sebuah fase hidup yang pasti akan dijalani oleh setiap manusia (kecuali mereka yang menafikan fitrahnya sebagai manusia). Sebuah fase hidup yang nggak setiap orang sukses melaluinya. Kita tidak bisa menjalaninya tanpa perbekalan dan persiapan mental. Materi masih bisa dicari. Tapi kalo secara mental tidak siap, segunung materi pun tidak akan menjamin kelanggengannya. Sudah banyak sekali contoh perceraian yang menghancurkan sebuah rumah tangga. Berbagai alasan menjadi penyebab perceraian itu.

Dari semua cerita perceraian yang aku dengar, aku mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa sukses tidaknya sebuah pernikahan tergantung dari niat di awal pernikahan. Maksudnya begini. Pernikahan adalah sesuatu yang baik, di dalamnya terdapat banyak kebaikan dan pahala. Apabila sesuatu yang baik tidak diawali oleh niat yang baik pula, maka hilanglah kebaikan itu. Islam sudah memberikan arahan kepada manusia bahwa pernikahan itu harus diniatkan sebagai ibadah kepada Allah. Karena itu, semua prosesnya harus terjaga dari niat-niat buruk dan cara-cara yang buruk pula.

Selain itu, pernikahan juga harus diawali oleh rasa sama-sama ikhlas kedua orang yang mau menjalaninya. Ikhlas menerima segala kelebihan dan kekurangan. Apabila salah satu sudah mempunyai ganjalan di awal dan itu tidak terselesaikan, maka siap-siaplah ganjalan itu akan menjadi boomerang yang bisa menghancurkan rumah tangga di kemudian hari.

Orang yang akan hidup bersama kita bukanlah manusia yang sempurna, pasti ada kekurangannya. Kebanyakan manusia selalu siap menerima kelebihan pasangannya, tapi sangat sulit menerima kekurangannya. Ada di antara manusia yang menunda menikah hanya karena belum siap menerima kekurangan. Biasanya orang yang seperti ini mempunyai standar tinggi dalam mencari pasangannya. Dia ingin meminimalis kekurangan yang ada pada diri pasangannya. Dia ingin yang perfect. Tapi dia lupa berkaca pada dirinya sendiri yang pasti mempunyai kekurangan juga. Atau bisa jadi, dia mempunyai sosok idaman, dan dia ingin mempunyai pasangan yang memiliki kesamaan dengan idamannya itu, yang tentu saja tidak semua orang memilikinya.

Dan yang paling penting dari sebuah pernikahan adalah KOMITMEN dan KOMUNIKASI. Begitu kata beberapa teman yang sudah menjalaninya. Komitmen sangat dibutuhkan ketika ada perselisihan, kekurangcocokan, dan gempuran masalah. Komitmen diperlukan ketika ada yang sudah berpindah haluan. Komitmen inilah yang akan mengembalikan semua pada tempatnya, pada haluan utama yang ingin dituju bersama. Dan komunikasi bisa menyelesaikan semua yang tersumbat. Semua bisa diutarakan dengan gamblang dan jelas. Apabila komunikasi ini ada yang
tersumbat, siap-siaplah akan muncul kesalahpahaman. Untuk menghindari komunikasi buruk, keterbukaan dan kejujuran adalah kuncinya.

Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah kesamaan visi dan misi hidup orang yang akan mengarunginya. Ini juga penting agar tidak ada dua haluan. Agar ada kesamaan langkah dan kekompakan. Bisa dibayangkan bila orang yang ada di dalamnya tidak memiliki kesamaan langkah. Mau dibawa ke mana pernikahan ini? Akan sangat melelahkan bila tidak dari awal kita menyamakan langkah.

Itulah hal penting yang aku catat dari perbincangan itu. Mungkin ada hal penting lainnya. Kamu bisa menambahkan.
Rabu, 17 Desember 2008

yuk, belajar berkenalan!

Raihana kini dah apal loh semua anggota keluarga di rumah nenek. Hehehe. Iya nih secara lebih sering ngabisin waktu di sana.

 

Kalo ditanya mana umi?? Dia akan menunjuk aku (terharu abis.. hehehe. Senang dah diakui sebagai umi). Ditanya mana abi… dia akan menunjuk sang abi (udah bukan fotonya doang. hehehe). Ditanya mana mbah… walo si embah lagi di dapur, dia akan lari-lari ke dapur terus nunjuk sang embah. di tanya bupuh mana... dia juga akan menunjuk bupuh. Ditanya om bayu, om aris, pakde budi, dedek Fatimah… dia akan menunjuk dengan tepat.

 

Sekarang yang akan diperkenalkan kemudian (jadi peer emaknya nih) adalah mengenalkan sodara sepupunya dari pihak abi yang seabrek-abrek banyaknya, mengenalkan uwak2nya, mengenalkan mamangnya. Secara keluarga si abi banyak, pelan-pelan aja kali yee….

 

siapa lagi yang mau kenalan sama raihana?

yuk, raihana… kita berkenalan!

 

(emaknya raihana waktu baru lulus kul mejeng bareng keluarga)

Senin, 15 Desember 2008

[ANB] titip rindu

sungguh aku rindu

pada semut meraaaaaah (ups, kok jadi lagu?)

jadi ingat masa-masa dulu

dengan segala kegilaan, keriangan, kebetean.

tapi tak membuatku hendak beranjak pergi

sungguh aku rindu

pada buku-buku referensi darimu

sungguh aku rindu

pinjaman buku harry pottermu

sungguh aku rindu

pada pizzamu

mungkin aku bukan teman yang baik buatmu

dengan segala kecuekanku

keegoisanku

tapi sungguh kuingin hadirmu

-----------------------------------

untuk bulatpenuh, ernams, ianaja

(dan yang nggak disebut namanya mohon jangan marah)

Senin, 08 Desember 2008

hobi baru si emak

harap dimaklumi ya buat para pembaca sekalian, emak yang satu ini lagi gandrung ama anaknya sendiri. biasa deh namanya ibu-ibu. hehehee.

si emak ini sekarang hobi banget mandangin wajah si bocah lekat-lekat ketika si bocah lagi tertidur pulas. demen banget kalo pas lagi memandangin gitu, tau -taunya si bocah senyum-senyum sendiri. pasti lagi mimpi indah, batin si emak.

atau kerjaan lain si emak, terus-terusan melototin ekspresi si bocah ketika lagi asyik maen. seru aja liat si bocah saat lagi riang bermain, teriak2 girang, ketawa, ato nangis gara2 kejedot, or jatoh sewaktu lagi jalan. klo pas lagi nangis karena hal itu, tinggal liat aja rona merah di tubuhnya. di situlah letak yang sakit. tinggal dielus-elus sayang aja and bilang, "mangkanya hati-hati ya nak, klo lagi maen...." lalu nggak lama kemudian jerit2an lagi kegirangan. si emak demen denger suara ceriwis si bocah yang dari bangun ampe tidur lagi pasti deh, "apa, apa, apa...." semua ditanyain.

si bocah baru bisa diem saat lagi tidur pulas. saat itulah semua bernafas lega. hahaha. nggak ding. bukan karena kesal ato gimana yah. abis lumayan juga mendampinginya selagi terjaga. si omnya aja baru satu jam maen ama si bocah dah banjir keringet. padahal bodi si om gede gitu. si abi juga nggak bisa berlama-lama main dengan si bocah. lebih suka repot di dapur, masak, daripada jagain. hehehe.

nah, gimana tuh dengan si emaknya si bocah, and kakek-neneknya si bocah? bisa kebayang deh seharian bersamanya. tapi ya itu, rasa lelah nggak akan dirasa sewaktu bersamannya. kita seperti terhipnotis. penuh rasa bahagia. jadi capeknya ga kerasa gitu deh. neneknya aja sampe sibuk nelepon mulu minta si bocah maen ke rumah nenek tatkala kami sedang wiken di rumah. kangen katanya klo sehari nggak liat. dah jadi soulmate kayaknya deh si bocah ama neneknya ini.

oh ya, sekarang si bocah dah bisa jalan loh. and makin ceriwis ajah.

doooh... si emak lagi kangen nih. huhuhu....

Jumat, 05 Desember 2008

yang selalu ada di hati

ngomong-ngomong soal persahabatan, kok aku belakangan ini jadi teringat kenangan2 dulu. kerjaannya jadi suka melamun membuka memori lama kisah lalu. terutama kisah2 yang terkait dengan tema ini.

aku punya cerita tentang kisah persahabatan yang sangat berkesan bagiku. begini ceritanya.

sejak kecil, aku seorang penyendiri. mau ngapa2in lebih suka sendiri. mungkin karena aku cewek satu-satunya di keluarga sehingga ke kakak atau adikku nggak gitu nyambung seleranya. aku cukup tomboy waktu smp-sma. yang jadi contoh selalu gaya-gaya berpakaian ala kakak-adikku yang emang cowok semua. aku sampe nggak punya rok selain rok sekolah. setiap mau beli baju, aku selalu lari ke stan cowok. seru kayaknya ngikutin style cowok. macho. efek lainnya, aku jadi sok mandiri gitu. ke mana-mana sendiri. ngapa2in sendiri. asyik deh aku dengan duniaku.

aku sempat nggak percaya dengan yang namanya sahabatan. bagiku sahabat or temen itu buang waktu. ribet. aku juga pernah dikecewakan oleh orang yg kuanggap sahabat waktu sma. kecewa beraaaat! akhirnya, ya sudah, jalani hidup ini alone aja. mau nyungsep kek, mo nungging kek, ya sendiri aja nggak ada yg repotin.

namun, semua itu berubah sejak aku hijrah ke bandung.
--- bersambung ---
Rabu, 26 November 2008

raihana's day!

alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan anak perempuan manis dan pintar kepada kami: raihana putri rahmani yang kini genap berusia 1 tahun.

semua berjalan tanpa terasa.

masih ingat di otakku bagaimana wajahnya pertama kali sesaat setelah dikeluarkan dari rahimku. masih terekam kuat suara tangisnya yang sangat khas yang sangat aku kenal walau tanpa harus melihat dirinya.

masih ingat bagaimana paniknya aku ketika si mungil pertama kali mencret, pilek, batuk, panas....

masih ingat dalam hatiku senyum manisnya, mata genitnya, bibir monyongnya... di awal-awal bulan kelahirannya.

masih ingat dalam pikiranku ucapan pertama yang dia katakan, antusiasnya mengekplorasi sekeliling...

masih ingat dalam hatiku pertama kali dia belajar berguling, belajar merangkak, belajar melangkahkan kaki...

masih ingat dalam jiwaku kemarahanku, omelanku, keluhku, ketidaksabaranku, kelalaianku, ketidakmampuanku... memberikan yang terbaik untuk si mungil....

tanpa terasa, satu tahun sudah dia bersamaku, dipelukanku, di hatiku.

darinya aku belajar semangat, darinya aku belajar kehidupan....

nak, maafkan segala kesalahan umi ya.

umi doakan selalu, kamu menjadi anak yang salehah, kuat, sehat, cerdas, bermanfaat bagi orang banyak, berbakti pada agama dan orangtua.

amien.

Minggu, 09 November 2008

berkunjung, yuk!




ahad awal bulan nov ini, abi semangat banget mengajak rai ke bonbim. nenek rai juga sangat menganjurkan secara rai sangat sulit menemukan ayam bila ada di rumah nenek. sedangkan rai jago sekali meniru suara ayam.

rai senang sih walo terlihat capek. makannya tetap semangat!
Rabu, 29 Oktober 2008

to someone special

Dulu, waktu pertama kali aku mengenalmu,

sungguh, aku akui klo kamu bukanlah tipeku.

Badanmu tidak segagah arnold sisegerseger

Wajahmu tidak setampan mas nunu si kiut itu.

Sifatmu tidak sehero superman,

Kamu juga tidak sepintar james bond.

 

Tapi jujur, seiring waktu berlalu

hatiku makin merona karenamu.

 

Darimulah aku belajar arti kerendahan hati

Darimulah aku belajar arti kelapangan hati

Darimulah aku belajar arti kedalaman hati

 

Cara berpikirmu yang simple, tidak rumit.

Membuatku tenang…

 

wujud cintamu yang diam-diam

Membuatku melambung tinggi

 

I love you, abu raihana.

indeed

to all my friends

Entah mengapa…

dunia kok terasa sempit?

Dunia sempit karena hati yang sempit.

Jiwa yang sempit….

pikiran yang sempit.

 

Padahal tidak tahukah engkau?

Dunia begitu luas!

Begitu indah.

 

Begitu banyak hal-hal baik yang tertutupi

oleh pikiran kita sendiri.

Hanya karena ada hal yang tidak kita sukai

 

Coba saja kau lihat kerang itu.

Begitu buruk..

Tapi coba lihat di dalamnya.

Sebuah mutiara!

 

Janganlah hal-hal buruk saja yang engkau lihat.

Coba kau luaskan pandangan. Perdalam pikiran.

 

Ibarat kertas putih yang ada satu titik noda di dalamnya.

Jangan terpaku pada titik noda itu.

Tapi lihatlah sekelilingnya…

begitu putih!

 

Jangan pula silau oleh putihnya kertas itu.

Lihatlah kenyataannya, ada sebuah noda hitam di dalamnya.

 

Inti dari semuanya adalah kelapangan hati…

keikhlasan, kemaafan.

 

Pemahaman yang menyeluruh.

Bukan parsial.

 

Jangan banyak menuntut kepada manusa

Jangan pula berharap banyak kepada manusia.

Kita hanya memperoleh kecewa. Percaya deh.

Berharaplah kepada

si Pemilik Hati:

ALLAH SWT.

---------------

 

"Seorang Muslim itu adalah saudaranya orang Muslim lainnya, janganlah ia menganiaya saudaranya itu, jangan pula menyerahkannya - kepada musuh. Barangsiapa memberikan pertolongan pada hajat saudaranya, maka Allah selalu memberikan pertolongan pada hajat orang itu. Dan barangsiapa melapangkan kepada seseorang Muslim akan satu kesusahannya, maka Allah akan melapangkan untuknya satu kesusahan dari sekian banyak kesusahan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi cela seseorang Muslim maka Allah akan menutupi celanya pada hari kiamat." (Muttafaq 'alaih)

 

--------------------

Baca ya:

- deep thinking-nya harun yahya.

- Bayan pks

- majalah tarbawi edisi:

Kadang, selesaikan masalah dengan melupakannya

 

*Terinspirasi dari obrolan dengan kekasihku tercinta: abu raihana

Senin, 27 Oktober 2008

yuk, kita belajar!




abi ingin raihana pintar baca alquran. jadi abi sering baca alquran di depan raihana. walo sering dicuekin. tapi abi tetap tabah.

raihana suka belajar nama-nama benda. tak heran klo kata yang sering dia ucapkan itu.. "apa... apa... apa..."
yang ditanya harus terus menjawabnya dengan berulang-ulang juga (yah, namanya juga anak-anak).
Senin, 13 Oktober 2008

suir-suir masterpieceku

untuk memaniskan layout yang aku buat, ingin rasanya aku tambahi ornamen2 sebagai pemanis tampilan. biasanya sih, ornamen itu aku peroleh dari materi cover yang ada, atau ada ilustrator yang khusus membuatnya.

nah, kalau ternyata materi covernya belum ada, and ternyata nggak pake jasa ilustrator untuk membuat gambar2 ilustrasi buku, ya si layouter yang nyari2 materi pemanis itu sendiri. kadang, nyari2 di software grafis lainnya. dan, kadang juga si layouter itu yang bikin sendiri pemanisnya.

buat yang bisa gambar sih oke2 aja yah. cincai. bret bret bret... langsung jadi. lah, klo kayak aku ini... huehehe... ribetlah... aku masih harus belajar gambar. dulu sih suka gambar waktu sma. tapi nggak tau deh ke sini-sini kok makin kaku nih tangan buat gambar2. maklum, jam terbang gambarnya minim banget. banyakan malesnya. hehehe.

gambar pake tangan aja masih kaku, apalagi gambar digital! seringnya aku cuma melototin temenku ini nih yang jago bikin gambar lucu. kok kayaknya gampang banget ya bikinnya... sret sret sret... jadi. cakep lagi. hehehe. ada juga temenku yang semangat belajar gambarnya mantab banget! mau gitu bersusah payah bikin di komputer. salut salut...

lama-lama tergelitik juga nih pengen nyoba. akhirnya kemaren aku nekad deh nyoba bikin suir2. browsing2 cari contekan. hehehe. maklum pemula. belajar tracing. menahan rasa gemes karena ternyata bikinnya itu butuh kesabaran dan ketekunan. bingung kok masih bejendol2 gitu? kok nggak mulus kayak klo temenku itu bikin? ah, pede aja deh.

dikit lagi selesai, eh, ada dua makhluk entah dari alam mana yang datang memberikan komentar2 heboh! huuuu... yah, mungkin mereka nggak nyangka kali ya klo aku ternyata bisa bikin suir2. hehehe.

nah, inilah hasil karyaku! keren kan? (harus tetap pede. hahaha!)

Selasa, 07 Oktober 2008

menghadapi anak 10 bulan ^.^

hahaha! kata suamiku, aku memang lebih cocok jadi ibu bekerja aja daripada jadi ibu rumahan. gimana nggak. selama seminggu lebih bersama raihana... kerjaannya ngeluuuuuh mulu. huuuu... bukan ngeluh lah bi, tapi curhaaaat!

mungkin aku memang lagi adaptasi nih dengan jabatan baru sebagai ibu. ternyata bener2 menuntut kesabaran yang ruaaaarrr biasa! aku yang emang dasarnya nggak sabaran, kini mendapat latihan berat untuk bersabar. bersabar dalam artian tenang, tidak cepat emosian dalam menghadapi suatu situasi yang kurang menyenangkan ya. bukan dalam arti yang lain.

iya aku mengakui deh kurang sabar dalam hal ini. maunya segalanya cepat selesai. tapi ya mohon dipahami aja ya... coba deh tanya ke semua ibu2... pasti pernah kan merasakan udah capek, pegel... menghadapi anak yang juga nggak sabaran (kayaknya nurunin siapa ya?), rumah berantakan, perut keroncongan... pasti deh, emosi cepat meninggi. nggak perlu nunggu lama. hehehe.

gimana musti sabar, setiap benda selalu ditanya. apa, apa? itu yang sering rai ucapkan. emaknya ini berusaha sabar menjawabnya. kadang satu benda ditanya sampe lebih dari 5 kali... ya nak... umi selalu jawab kok pertanyaan kamu.

rai sering banget menyodorkan buku yang sama kepadaku, minta dibacakan. kebetulan di rumah baru punya 2 buku tebal yang anti lecek. ganti2an rai nyodorin ke aku. yang penting aku jawab aja baru deh puas. setiap mau tidur or bangun tidur, selalu deh rai mengabsen semua benda di sekitarnya. seneng banget sih. tapi klo ditanya berulang2 ya bosen juga si emak. eit, jangan bosen gitu ah! demi anaaak!

anak seusai itu memang belum paham aktivitas2 berbahaya. sofa di rumah dah abis dijadikan ajang manjat memanjat... turunnya itu yang nyeremin. manjat dah jago, tapi turunnya masih belon jago. emaknya udah ngajarin sih gimana cara turun yang aman dan efektif. tapi ya namanya masih bayi, suka lupa kali yee... rai juga duduknya suka nggak liat2 sekeliling. sering kejedot deh tuh jidat karena sering duduk mepet ama tembok or meja or lemari.

emaknya meleng sedikit, tau2nya udah merangkak keluar rumah. belum lagi kalo pipis, selalu deh dijadikan ajang berenang. mangkanya si emak nggak boleh meleng. harus segera dipel dan diganti celananya yang basah. takut kalo si rai kepleset.

atau, ketika mau makan, maunya dah makan sendiri aja. nggak mau disuapin. mangkok sisa bubur selalu diminta buat dijadikan maenan. klo masih ada buburnya, dibalurin ke seluruh tubuh dan lantai di sekitarnya. mau minum juga syusyah banget. maunya minum sendiri. hasilnya, genangan air berada di mana2. emaknya musti bolak-balik ngepel en ngengantiin bajunya. belum lagi kalau mandi. susaaaah banget ngangkat dia biar keluar dari bak mandi. dibujuk pelan2 nggak mau. akhirnya keseriangan dengan sedikit paksaan. alhasil, keluarlah teriakan kencangnya.

pernah, suatu saat raihana lagi asyik maen di ruang tamu. aku nggak tau kalau ada sisa bungkusan kue cokelat di lantai. pas aku liat, rai udah asyik menjilati sisa bungkusan itu. waduuuw, langsung deh daku panik. menarik paksa bungkusan itu. hasilnya, tangisannya menggema sampai2 tetangga pada dateng, mengira rai jatoh atau kenapa2. padahal mah karena ngambek ke aku aja.

iya deh, aku juga salah. aku nggak boleh narik paksa apa2 yang ada di genggamannya. harus lemah lembut kata si abi... aduh, bi... plis deh. hihihi. okeh, aku belajar pelan2 sejak itu. tapi beneran deh jadi lemah lembut itu menggemaskaaaaaan banget. hehehe. tenang... tenang... ambil napas dalem2. cool... cool.... anak klo dikasari malah makin jadi. ntar juga nggak bagus perkembangan jiwanya.

hiks hiks... maap ya nak. umi nggak gitu2 lagi deh. musti pake 1001 akal ya buat ngalihin sesuatu yang kamu belum paham bahayanya.

tapi umi bahagiaaaaa sekali setiap melihat senyum tawamu... melihat aksimu berdoa (udah bisa berdoa loh raihana!), udah bisa ngikutin kukuruyuk ayam... ngomong lamphhruuu (sambil nembur), nurut kalo umi suruh bobo. rai juga dah hapal mana sepatunya. setiap melihat sepatunya dia pasti nunjuk2 sepatu itu minta dipakaikan. lalu kalo udah pakai sepatu, dia akan meraih tangan uminya minta ditatah jalan. udah bisa loh raihana jalan kaki keliling kompleks kontrakan. ketika liat ada ayam ato kucing lewat dia akan berhenti, lalu tangannya akan mengacung2 seperti kita klo manggil ayam gitu... kerrr.. keer.... atau sibuk mencari2 ke langit2 rumah ketika kita bilang mana cicak!

kemarin seharian rai latihan memasukkan benda2 kecil ke dalam wadah yang besar. benda2 kecilnya bisa apa aja: sendok, remote, CD, yang ada di rumah deh diberdayakan. wadah besarnya ya baskom,mangkok, toples. sukses beberapa kali walo sering gagal juga. tapi nggak papa ya rai, namanya juga belajar.

waah, seminggu bersama rai FULLDAY! nano-nano rasanya!

tapi, bi... apa bener umi nggak cocok jadi ibu rumahan? umi akan belajar terus biar bisa jadi ibu yang okeh buat semuanya! maap deh klo masih ada yng bolong2 di sana-sini. dukung umi terus ya, biii!

raihana! tunggu umi yaa...
---------------------------
ada masukan lain?

Senin, 08 September 2008

my future actris and climber




beginilah raihana di usianya yg kesembilan bulan. dah pinter manjat-manjat... dah pinter berekspresi.

tumbuhlah nak seperti engkau adanya

umi tetap sayang walau kamu takut dengan bunga
umi tetap sayang walau kamu ogah maen boneka
umi tetap sayang walau kamu lebih suka maenin kabel atau remote kontrol
umi tetap sayang walau kamu udah dua kali ngilangin anting-anting yang umi beli dengan susah payah

bagi umi, kamu tetap anak umi yang cantik walau orang suka menyangka kamu cowok.
bagi umi, kamu tetap permata hati umi.

jadilah anak yang salehah, bermanfaat bagi umat, dan berbakti pada orang tua.... amieen.
Jumat, 05 September 2008

[artikel] (jangan) berbuka puasa dengan yang manis

artikel dari milis tetangga. just share. klo ada masukan lain, ditunggu komentarnya.

-----------------------------

Di bulan puasa itu, sering kita dengar kalimat 'Berbuka puasalah dengan makanan atau minuman yang manis,' katanya. Konon,itu dicontohkan Rasulullah
saw. Benarkah demikian?

 

Dari Anas bin Malik ia berkata : "Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamr (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air. (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud) Nabi Muhammad Saw berkata: "Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci."

 

Nah. Rasulullah berbuka dengan kurma. Kalau tidak mendapat kurma, beliau berbuka puasa dengan air.

 

Samakah kurma dengan 'yang manis-manis'? Tidak. Kurma, adalah karbohidrat kompleks (complex carbohydrate).

 

Sebaliknya, gula yang terdapat dalam makanan atau minuman yang manis-manis yang biasa kita konsumsi sebagai makanan berbuka puasa, adalah karbohidrat sederhana (simple carbohydrate). Darimana asalnya sebuah kebiasaan berbuka dengan yang manis? Tidak jelas.

 

Malah berkembang jadi waham umum di masyarakat, seakan-akan berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis adalah 'sunnah Nabi' .

Sebenarnya tidak demikian. Bahkan sebenarnya berbuka puasa dengan makanan manis-manis yang penuh dengan gula (karbohidrat sederhana) justru merusak kesehatan.

 

Dari dulu saya tergelitik tentang hal ini, bahwa berbuka puasa 'disunnahkan' minum atau makan yang manis-manis. Sependek ingatan saya, Rasulullah mencontohkan buka puasa dengan kurma atau air putih, bukan yang manis-manis.

 

Kurma, dalam kondisi asli, justru tidak terlalu manis.

 

Kurma segar merupakan buah yang bernutrisi sangat tinggi tapi berkalori rendah, sehingga tidak menggemukkan (data di sini dan di sini). Tapi kurma yang didatangkan ke Indonesia dalam kemasan-kemasan di bulan Ramadhan sudah berupa 'manisan kurma', bukan lagi kurma segar. Manisan kurma ini justru ditambah kandungan gula yang berlipat-lipat kadarnya agar awet dalam perjalanan ekspornya. Sangat jarang kita menemukan kurma impor yang masih asli dan belum berupa manisan. Kalaupun ada, sangat mungkin harganya menjadi sangat mahal.

 

Kenapa berbuka puasa dengan yang manis justru merusak kesehatan?

Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu.
 
Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Bum. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan.

 

Mari kita bicara 'indeks glikemik' (glycemic index/GI) saja. Glycemic Index (GI) adalah laju perubahan makanan diubah menjadi gula dalam tubuh.

Makin tinggi glikemik indeks dalam makanan, makin cepat makanan itu dirubah menjadi gula, dengan demikian tubuh makin cepat pula menghasilkan respons insulin.

 

Para praktisi fitness atau pengambil gaya hidup sehat, akan sangat menghindari makanan yang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Sebisa mungkin mereka akan makan makanan yang indeks glikemiknya rendah. Kenapa?

 

Karena makin tinggi respons insulin tubuh, maka tubuh makin menimbun lemak.Penimbunan lemak tubuh adalah yang paling dihindari mereka. Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula (makanan yang sangat-sangat tinggi indeks glikemiknya) , sehingga respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak.

 

Saya pernah bertanya tentang hal ini kepada seorang sufi yang diberi Allah 'ilm tentang urusan kesehatan jasad manusia. Kata Beliau, bila berbuka puasa, jangan makan apa-apa dulu. Minum air putih segelas, lalu sholat maghrib. Setelah shalat, makan nasi seperti biasa. Jangan pernah makan yang manis-manis, karena merusak badan dan bikin penyakit. Itu jawaban beliau.
 
Kenapa bukan kurma? Sebab kemungkinan besar, kurma yang ada di Indonesia adalah 'manisan kurma', bukan kurma asli. Manisan kurma kandungan gulanya sudah jauh berlipat-lipat banyaknya.

 

Kenapa nasi? Lha, nasi adalah karbohidrat kompleks.

 

Perlu waktu untuk diproses dalam tubuh, sehingga respon insulin dalam tubuh juga tidak melonjak. Karena respon insulin tidak tinggi, maka kecenderungan tubuh untuk menabung lemak juga rendah.
 
Inilah sebabnya, banyak sekali orang di bulan puasa yang justru lemaknya bertambah di daerah-daerah penimbunan lemak: perut, pinggang, bokong, paha, belakang lengan, pipi, dan sebagainya. Itu karena langsung membanjiri tubuh dengan insulin, melalui makan yang manis-manis, sehingga tubuh menimbun lemak, padahal otot sedang mengecil karena puasa.

 

Pantas saja kalau badan kita di bulan Ramadhan malah makin terlihat seperti 'buah pir', penuh lemak di daerah pinggang. Karena waham umum masyarakat yang mengira bahwa berbuka dengan yang manis-manis adalah 'sunnah', maka puasa bukannya malah menyehatkan kita.

 

Banyak orang di bulan puasa justru menjadi lemas, mengantuk, atau justru tambah gemuk karena kebanyakan gula. Karena salah memahami hadits di atas, maka efeknya 'rajin puasa = rajin berbuka dengan gula.'

 

Nah, saya kira, "berbukalah dengan yang manis-manis" itu adalah kesimpulan yang terlalu tergesa-gesa atas hadits tentang berbuka diatas. Karena kurma rasanya manis, maka muncul anggapan bahwa (disunahkan) berbuka harus dengan yang manis-manis. Pada akhirnya kesimpulan ini menjadi waham dan memunculkan budaya berbuka puasa yang keliru di tengah masyarakat. Yang jelas, 'berbukalah dengan yang manis' itu disosialisasikan oleh slogan advertising banyak sekali perusahaan makanan di bulan suci Ramadhan.

 

Namun demikian, sekiranya ada di antara para sahabat yang menemukan hadits yang jelas bahwa Rasulullah memang memerintahkan berbuka dengan yang manis-manis, mohon ditulis di komentar di bawah, ya. Saya, mungkin juga para sahabat yang lain, ingin sekali tahu.

 

Semoga tidak termakan waham umum 'berbukalah dengan yang manis'. Atau lebih baik lagi, jangan mudah termakan waham umum tentang agama. Periksa dulu kebenarannya.

 

Kalau ingin sehat, ikuti saja kata Rasulullah:

"Makanlah hanya ketika lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang."

Juga, isi sepertiga perut dengan makanan, sepertiga lagi air, dan sepertiga sisanya biarkan kosong.

 

"Kita (Kaum Muslimin) adalah suatu kaum yang bila telah merasa lapar barulah makan, dan apabila makan tidak hingga kenyang," kata Rasulullah.

 

"Tidak ada satu wadah pun yang diisi oleh Bani Adam, lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap untuk memperkokoh tulang belakangnya agar dapat tegak. Apabila tidak dapat dihindari, cukuplah sepertiga untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya."

 

(HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya yang bersumber dari Miqdam bin Ma'di Kasib)

 

Semoga bermanfaat..

Wassalaamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

-----------------------------------------

tulisan lain yang membahas masalah ini ada juga di sini. tapi isinya malah kebalikan dari yang ini. malah melarang makan kurma.

 

aya-aya wae...

 

sumber gambar:

kurma diambil tanpa permisi dari sini

nasi dari sini

Rabu, 03 September 2008

sindrom bingung emak

Anak bayi biasanya itu bingung putting. Maksudnya ya bingung antara susu botol and ASI. Kebanyakan anak yang bingung putting enggan untuk menetek langsung ke ibunya. Tapi tidak dengan raihana.

 

Raihana tidak pernah bingung putting. Minum pake botol oke, minum langsung dari pabriknya juga oke. Nggak ada masalah and selalu abis minumnya. Namun raihana memiliki kebingungan yang lainnya, yaitu bingung emak.

 

Begini ceritanya.

 

Seperti yang pernah aku ceritakan sebelumnya, raihana selalu dititipkan ke neneknya setiap emaknya ini pergi ke kantor. Dari usia 3 bulan sampe hari ini udah jadi anak jalanan. Tiap pagi dan sore selalu bepergian dari ke rumah cagar alam dan rumah nenek rai. Selama delapan jam waktu rai lebih banyak habis bersama nenek-kakeknya. Waktu dengan emaknya dalam sehari memang sisanya, namun kebanyakan diisi agenda tidur rai sebanyak kurleb 10 jam di rumah cagar alam. Jadinya hanya 6 jam bersama emak. Itu juga tidak full bermain. Kebanyakan acaranya ya campur2. Atau emaknya malah berada dalam kondisi sibuk ngurusin rumah and suami. Jadi kurang berkualitas deh. Kecuali hari sabtu-minggu yang emang full bersama emak.

 

Selama 8 jam itu, raihana mengisinya penuh dengan acara bermain. Ya paling diselingi acara bobo siang. Tapi kondisinya sangat berbeda. Di waktu delapan jam itu, raihana benar2 bisa mengeksplorasi segala rasa dan keingintahuannya bermain didampingi neneknya. Jadi sangatlah wajar kalo rai dekat juga ke neneknya.

 

Secara fisik, aku dan ibuku (nenek rai) kata orang memiliki kemiripan wajah dan potongan tubuh (sama-sama kuyus). Sama-sama pake jilbab. Sama-sama punya arti (kali yee) buat rai. Hehehe. Maka tak jarang, apabila ada aku dan ibuku di tempat yang sama, rai kadang bingung. Neneknya kadang-kadang kalah, tapi seringnya aku yang kalah. Rai lebih memilih digendong nenek dibanding emaknya. Neneknya pergi sebentar aja dah nangis. Hehehe. Awalnya sih, aku sedih banget. Tapi ya sudah risiko ya jadi PTM. Yang penting sih, bukan tetangga ini yang jadi “sainganku”.

 

Pernah suatu sore, waktu itu ketika aku pulang kantor hujan deras. Sampe rumah nenek (dalam rangka menjemput rai pulang) hujan turun sangat lebat. Ada petirnya pula. Rai baru aja bangun tidur. Abinya rai juga blm sampe karena terjebak hujan di jalan.

 

Di rumah nenek cuma ada aku, nenek rai, and rai. Raihana ketakutan mendengar suara hujan deras dan petir. Awalnya rai memilih digendong neneknya. Ya sudah gapapa. Aku bias mandi kalau begitu, pikirku. Tapi ketika aku mau beranjak keluar kamar, rai nangis nggak mau ditinggal emaknya. Jadilah aku yang gendong. Lalu, neneknya rai mau beresin piring. Rai nangis juga nggak mau ditinggal neneknya. Jadilah aku dan nenek rai gonta-ganti gendong rai, sesuai permintaan rai and sama-sama nggak bisa ke mana2.

 

Dalam hati aku bertanya2, kenapa rai begini? Jangan2 raihana kena sindrom bingung emak karena di situ ada aku dan neneknya. Pikirku lagi, mungkin rai bingung mana emaknya karena muka kedua orang di dekatnya ini ampir mirip. Hiks.

 

Tapi, apakah benar emang mirip?

Kamis, 21 Agustus 2008

kangen aa gym T_T

biasanya, aku sudah mengawali hari dengan kesibukan bersama rai. tak sempat rasanya nonton tivi dulu or bahkan menyalakan radio untuk sekadar menyemarakkan pagi. pagi-pagi, aku sudah harus mandi, bikin bubur, menyiapkan air hangat untuk rai, cuci piring, masak nasi, memandikan rai, ngasih makan, dll. kesibukan itu bisa bertambah2 ketika aku juga harus menyiapkan baju kerja suami (apalagi klo malem nggak sempet nyetrika). semua harus sudah selesai pukul 7 pagi kalo nggak mau kesiangan. agenda antaran suamiku dobel nih. nganter rai ke rumah nenek, lalu nganter aku ke kantor sini. baru deh doi berangkat ke tempatnya kerja. bisa kebayang betapa grabak-grubuknya aku. santai dikit, waktu berlalu, telat menanti.

tapi ada yang beda pagi ini. tumben2an suamiku nyetel radio (maklum, radionya baru aja bisa bunyi setelah diutak-atik suamiku). dan yang disetel itu radio pro2 fm yang tengah menyiarkan ceramah aa gym. sejenak aku tercenung... huhuhu... sudah lama sekali aku tak mendengar suara aa gym. suaranya yang tenang, lembut... aku jadi kangen aa gym.

ramadhan kali ini, mungkin aku tidak akan menemukan sosok aa gym di televisi. media kayaknya masih enggan memasang figurnya di setiap acara ramadhan. ternyata, efek dari berpoligaminya aa gym masih menoreh "luka" di masyarakat indonesia. tapi aku yakin, ada hikmah luar biasa yang didapatkan aa gym dari peristiwa itu. beliau bisa kembali menata hari-harinya dengan normal. tidak seperti waktu "terkenal" dulu. aa gym merasa seperti mesin yang susah sekali direm.

kini, aa gym sudah bisa menikmati kehidupan normalnya. walo masih sesekali diusik kehidupan rumah tangga poligaminnya. tapi tidak separah dulu. ekspos media sudah jarang.

ah, jujur aku kangen aa gym. ingin rasanya cepat2 main ke dt, mabid di sana. ikut tahajud di sana, dengerin ceramah langsung bada subuh.

dulu, waktu aku masih kuliah di bandung, dt adalah tempatku menghapus segala gundah gulana. lagi bete ama dosen, lari ke dt. patah hati (uhuy), lari ke dt. inget ortu, lari ke dt. susah mikirin skripsi, lari ke dt.

berdoa bersama aa gym, membuat hatiku ikut menjadi tenang. tak peduli air mata terkucur habis. setiap kata2 yang aa gym ucapkan... seperti menghujam dalam di hatiku. aku ikut terlarut di dalam kekhusyuannya.

aku begitu sangat kehilangan ketika harus kembali ke depok. maka tak heran, entah berapa kali aku bolak-balik ke dt hanya untuk menghapus kerinduan akan suasana yang menentramkan itu.

ah, kapan ya aku bisa kembali ke sana?

sumber foto: ini

Selasa, 19 Agustus 2008

maaf bila berpaling

beberapa bulan yang lalu, saya selalu berkutat dengan indesign. Ngulik isi-isinya sampe puas. Nemu hal-hal baru. dari yang tadinya buta sama sekali sampai akhirnya dibuat jatuh cinta padanya. Bener ya kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, makin kenal makin sayang.

Di tengah-tengah masa indah itu, aku terpaksa harus beralih ke lain hati. Si indesign terpaksa diacuhkan beberapa saat.

Hatiku yang lain adalah coreldraw. Aku sebenernya sudah mengenal corel sejak lama. Tapi jarang ngobrol. Jadinya nggak kenal2 amat. Kini, setiap hari aku selalu bercengkrama dengan coreldraw (seringnya ngelayout di sini nih). Sedih sih. Tapi mau bagaimana lagi. Tugas lain menanti di coreldraw.

Bagiku, aku tetap suka indesign. Di sinilah aku menemukan sensasi seru. Senang rasanya ketika menemukan keajaiban2 indesign.

di corel aku juga menemukan variasi seru. Mata nggak mudah ngantuk, fullcolor! Kreasi yang lebih beraneka. Tapi entah ya, kesan yang kurasa tetap lebih luar biasa indesign.

Sabar ya indesign, kelak aku akan kembali!

Rabu, 13 Agustus 2008

si dia makin ganteng




ceritanya lagi pamer baju baru...

tapi...ups! kok ganteng2 pake sendal sih??? ah, gapapa. yang penting tetep ganteng kok... hehehe.
Selasa, 12 Agustus 2008

raihana 8 bulan, dan cintanya....


setiap rai ditanya mana foto abi? rai pasti mengarahkan pandangannya ke tembok tempat foto abi dipajang. lalu, sambil tertawa2 nyamperin, bela2in berdiri untuk menggapai foto abinya. hehehe.

abinya cuma berkomentar, ternyata rai lebih cinta foto daripada orangnya. hihihi...

Selasa, 29 Juli 2008

pertama dan pertama kalinya hari libur jadi hari kerja.

di kalender, jelas hari ini hari libur. tanggal MERAH. hari isra' mi'raj. semua orang asyik berlibur di rumah atau ke mana kek selain ke tempat kerja.

tapi apa yang terjadi? aku tetap harus masuk kerja. bukan lemburan. tapi hari kerja biasa.

ini akibat seringnya listrik mati bergilir. setiap kantorku mendapat giliran, berarti ada hari libur yang siap2 dijadikan pengganti hari saat listrik mati.

sepertinya, SKB menteri tentang hari kerja diganti pada hari libur sudah dilaksanakan di sini.

huhuhu.

yang terbayang kini, senyum raihana di rumah yang sedang asyik berduaan dengan abinya.

*ngiridotkom*

Jumat, 25 Juli 2008

si putri kecilku kena cacar api

cacar api atawa cacar monyet (silakan ketawa ya neng!) bahasa kerennya itu impetigo. cacar ini disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus. biasanya menyerang bagian tubuh di dada, punggung, atau ketiak.

gejala awalnya tidak disertai demam, hanya bintik merah, seringnya disertai biang keringat. karena itu aku awalnya menganggap itu bintik biasa (biang keringat). lalu muncul gelembung, pecahnya cepet loh. lalu muncul deh seperti bekas luka tersundut rokok. hiks....

awalnya rai hanya punya satu titik luka itu saja. aku bawa ke puskesmas dikasih antibiotik dan salep. aku treatment dengan mandi pake antiseptik, cuci baju rai dengan antiseptik, kasih makan yang bergizi (jus jeruk aku banyakin). aku olesin salep dari puskesmas. atas desakan nenek-kakek, antibiotiknya aku kasih ke rai (hiks...) tapi beberapa hari kemudian kok nggak kering2 ya lukanya. malah bertambah bintik2 merah bergelembungnya.

nenek-kakeknya dah panik. minta segera dibawa ke dokter anak. awalnya aku masih memberi kesempatan obat dari puskesmas untuk bekerja. mungkin masih taraf penyembuhan. si rai juga happy2 aja tuh alias nggak panas, masih super lincah, makannya doyan, susu doyan... tapi kok, ternyata memang lama sekali ya keringnya....

kakek neneknya ga tega liat rai begitu, akhirnya ga mau dulu ngasuh rai. jadilah sang emak bolos kerja jagain rai sampe sembuh.

karena nggak tahan mendengar desakan nenek-kakeknya rai, juga rasa ga tega liat si kecil kegatelan, aku bawa juga ke dokter anak di hermina. dikasih resep antibiotik baru, salep baru, dan obat antivirus (kayak komputer aja deh si rai).

aku menyesal udah terlanjur memberikan rai antibiotik dari puskesmas. setelah tanya sana-sini, mau ga mau antibiotik itu harus dihabiskan dulu. aku nggak menebus obat oral dari dokter anak itu, yang aku tebus hanya salepnya aja. merek salepnya: bactroban. salep paten dengan harga PATEN!

ternyata emang paten deh salepnya. nggak lama kemudian, tiga hari luka2 rai dah kering dan sembuh.

alhamdulillah, rai sembuh, kakek nenek riang!

pesan moral:
1. kakek-nenek cerewet itu pertanda sayang ama cucu, jangan dicuekin gitu aja. dengarkan yang baiknya.
2. jangan meremehkan sakit anak (apalagi masih di bawah satu tahun).
3. masih perlu banyak belajar tentang penyakit2 anak dan cara menanggulanginya, biar nggak kebanyakan ke dokter dan minum obat (yang mengakibatkan kanker 'kantong kering' ortu).
4. mencegah lebih baik daripada mengobati!
Minggu, 20 Juli 2008

penerbitan vs percetakan

sebenernya ini adalah salah kaprah model lama. dari zaman kuliah di TGP Poltek UI sampe sekarang orang kebanyakan suka salah kaprah menyamakan penerbitan dan percetakan.

seperti tadi, waktu berangkat ke kantor, aku turun di jalan juanda. waktu mau naek ojek, aku ditanya ama pak ojek,

"ke mana mbak?"
"ke G*** I*****"
"percetakan. mbak?"

huhuhu... karena males ngejelasinnya, cuma bisa jawab, "iya."

padahal kan, aku kerja di penerbitaaaan! bukan percetakaaaan!
rada nelongso hati ini.

loh emangnya kenapa? tentu saja beda.
waktu kuliah dulu, jurusan kami aja udah dibagi 2 antara penerbitan dan percetakan (baca:teknik Grafika). di penerbitan, kami lebih banyak belajar tentang proses menerbitkan sebuah media dari materi mentah sampai akhirnya siap jadi sebuah media cetak yang enak dibaca. setelah itu, program studi teknik grafika yang belajar bagaimana mencetak materi siap cetak media itu (buku/majalah/koran/iklan). di teknik grafika ini lebih banyak matakuliah teknik-teknik cetaknya.

dari segi arti juga beda.

penerbitan:
pe·ner·bit n 1 orang dsb yg menerbitkan; 2 perusahaan dsb yg menerbitkan (buku, majalah, dsb).
pe·ner·bit·an n 1 proses, cara, perbuatan menerbitkan: ~ majalah dinding di sekolah itu diawasi oleh guru bahasa Indonesia; ~ majalah yg menampung kegiatan para remaja patut mendapat perhatian para pendidik; 2 pemunculan; 3 urusan (pekerjaan dsb) menerbitkan (buku dsb): dl ~ ini sengaja dimuat foto pelajar teladan; dl organisasi yg diterjuninya ia menangani bidang ~ (KBBI online)

percetakan:
per·ce·tak·an n 1 tempat (perusahaan) cetak-mencetak (buku dsb); kantor cetak: buku-buku ini dicetak di ~ yg ada di kawasan industri; 2 perihal cetak-mencetak; segala sesuatu yg berhubungan dng cetak-mencetak: para pengusaha ~ tidak lepas dr norma dan kebiasaan itu;
pen·ce·tak n 1 orang yg pekerjaannya mencetak buku dsb; tukang cetak; 2 perusahaan (orang) yg mencetak; 3 alat dsb untuk mencetak.
(KBBI online)

tuh, beda kaaan? aku kan bukan tukan sablon, or tukang cetak... hiks. hiks...

tapi tak sepenuhnya salah sih si tukan ojek itu karena di tempatku kerja ini, ada juga sih percetakannya. hehehe.

tapi tetep aja kok ga rela ya dibilang kerja di percetakan. aku kan ga ngerti proses cetak mencetak kayak gitu... ngertinya cuma ya ngedit (kurang jago), or ngelayout (lumayan bisa deh).