Copyright © tempatMP
Design by Dzignine
Senin, 29 Oktober 2007

bingung menghitung tanggal kelahiran

sampe sekarang, aku masih aja bingung dengan usia kehamilanku. terakhir, aku mengira usia kehamilanku itu udah masuk 8 bulan. di ticker lilypie.com yang aku pasang juga menunjukkan usia 32 minggu. tinggal nunggu beberapa pekan lagi. (degdegan). di sisi lain, aku jadi tenang karena nggak diojog-ojogin bikin acara tujuh bulanan karena udah lewat waktunya.

tapi kemarin, ketika aku datang ke bidan, bidan bilang baru tujuh bulan. kaget juga. jadi masih dua bulan lagi baru lahiran.

dokter atau bidan biasanya menandakan usia kehamilan dari kapan terakhir si ibu mendapat haid. dari situ bisa dikira2. klo menurut teori itu berarti usai kehamilanku sudah masuk delapan bulan dong. kan aku terakhir haid bulan februari.

waktu itu bulan april, aku datang memeriksakan diri ke rs pasar rebo. menurut teori sih kehamilanku udah masuk usia 2 bulan. tapi pas di-USG, dokter bilang baru 1 bulan. ini tidak sesuai dengan hitungan akhir haid. dokter sampe memanggil suamiku untuk menjelaskan itu.

sejak itu aku ingat2 klo kehamilanku dihitung sejak maret, bukan februari. tapi klo menurut hitungan itu, bulan ini benar dong sudah masuk 8 bulan? atau jangan2 hitungannya dimulai dari april barangkali? ah, bingung. suamiku sih ketika diberitahu kalau jadwal kelahirannya kemungkinan diundur jadi sedikit lega katanya. alasannya jadi ada tambahan waktu bernafas buat siap2 menyambut kelahiran baby.

prediksi lahir pun jadi berbeda2. kesimpulannya sih antara nov-des barangkali. tapi bu bidan bilangnya malah januari. hehehe....

ah, sudahlah... nggak usah diambil pusing. yang penting dari sekarang menyiapkan mental, nyicil2 perlengkapan bayi, nyiapin duit, belajar mengenali tanda-tanda kelahiran. jadi kapan pun si baby mau keluar, kita dah siap. bulan depan USG lagi aja deh biar memastikan.

so, kalo ditanya orang, "kapan lahirannya?"

jawabnya, "barangkali bulan ini atau bulan itu."

yang kemaren nanya trus aku bilang dah 8 bulan... diralat yaa.... hehehe....

trus, postingan aku yang lalu juga diralat ya....hehehe.

Jumat, 26 Oktober 2007

sabtu pusing...

hari ini adalah sabtu pertama masuk setelah libur lebaran kemaren. entah kenapa, sabtu ini aromanya bikin nggak mood banget. bangun tidur pagi tadi aku udah pusing2 and serasa melayang. ketika harus berangkat kerja pagi ini, ugh... betapa beraaaat rasanya.

gara2nya, semalem aku cuma makan malam pake mie instan goreng doang. huhuhu... kapok deh makan mie! semalem terpaksa sih karena lagi nggak mood masak and belanja (maklum tanggal tua. hehehe). kenyang sih kenyang. tapi paginya langsung deh bereaksi.

aku emang paling nggak bisa memakan masakan yang pake penyedap rasa. ya sasa, ajinomoto... segala penyedap rasa deh. kaldu instan penyedap aja nggak bisa. klo bikin kaldu musti dari daging asli. makan mie instan juga bisa dibilang jarang banget. seminggu sekali atau dua minggu sekali, atau sebulan sekali baru deh makan mie.

sejak kecil memang tidak dibiasakan. klo makan pake penyedap, badanku langsung berontak. pusing nggak jelas di kepala bagian belakang. lemes... perut rasanya kembung. efek itu baru bisa ilang besok harinya.

biasanya, untuk menetralisasi badan, aku makan telor asin atau minum susu full cream. hari ini aku nggak nemu itu. aku cuma minum susu ibu hamil aja. tapi efeknya masih terasa. nih klo lagi jalan ke manaa gitu, rasa melayang2nya masih terasa.

efek lainnya, nggak mood ngapa2in!! jadilah hari ini nulis2 aja ah. pokoe kapok ah makan mie lagi!!!

Kamis, 25 Oktober 2007

alonso, oh alonso....

 

Gatel juga pengen ngomentarin hasil akhir seri grandprix formula 1 tahun ini setelah membaca beberapa komentar teman yang juga pemerhati f1 (aku nggak selalu rutin nonton balapannya sih, tapi nggak mau ketinggalan infonya via media massa or internet).

 

Sejak dua tahun lalu, tepatnya mulai tahun 2005 sewaktu dia pindah ke Renault, aku dah mulai memperhatikan sepak terjangnya (tulisan lengkapnya bisa liat di sini, di blog aku yg dah ga pernah diupdate. Hihihihi :)

 

Saat itu, aku memprediksi hanya ada dua pembalap yang punya kans besar jadi juara dunia: Kimi and Alonso. Ketika balapan mulai bergulir, ternyata ada satu nama pembalap baru yang kemudian disebut rookie oleh pecinta f1, lewis Hamilton, rekan setim Alonso. Awalnya, aku nggak terlalu ‘nganggep’ dia.  Tapi setelah adanya kasus team order yang seakan2 memenangkan Alonso (lupa waktu di sirkuit mana ya? Klo ga salah di Bahrain). Saat itulah si Hamilton mulai bertingkah, memprotes kebijakan tim. Melihat kemampuan Hamilon yang cukup menjanjikan, McLaren akhirnya  membuat kebijakan tidak akan mengistimewakan salah satu pembalapnya. Semua akan diperlakukan sama dan diberi kesempatan sama untuk menjadi juara.

 

Saat itu belum terbongkar skandal spionase McLaren. Aku anggap masih fair lah kemenangan Hamilton itu. Malah aku ga gitu suka klo Alonso menang karena adanya team order. Bukan karena usaha sendiri. Nggak papa kali bersaing dengan rekan setim sendiri. Yang penting fairplay. Tapi lama kelamaan, terasa banget keberpihakan McLaren terhadap Hamilton. Maklum sih, Hamilton dibesarkan oleh McLaren. Sedang Alonso besar karena prestasinya menjadi juara dunia dua kali. Mungkin juga ada sentimen kedaerahan eh, kenegaraan. Lama2 Alonso makin sebel dengan McLaren.

 

Apalagi setelah terbongkar kasus spionase McLaren yang berhasil mengintip rahasia dapur Ferrari. Makin ga respek aja deh. Kasian banget Alonso terjebak di tim itu. Alonso mungkin juga makin sebel ama Ron Dennis. Udah bikin suasana nggak nyaman dengan ketidaktegasanya menentukan mana pembalap 1 dan 2, ternyata bikin mobil pun hasil sontekan tim lain. Alhasil, Alonso pun rela jadi saksi di persidangan kasus itu yang hasilnya memberatkan McLaren. Tim itu pun kena hukuman dihapus semua perolehan poin. Alonso juga kena hukuman oleh tim. Support dikurangi. Hehehe.  Sejak itu, aku pasrah deh klo Alonso nggak bisa mempertahankan gelar juaranya. Tapi aku juga ga rela klo Hamilton yang jadi juara dunia. Nggak rela banget!

 

Alonso mungkin salah membeberkan ketidaknyamanannya di McLaren ke media. Tapi aku anggap wajar karena siapa sih yang ga gerah diperlakukan tidak sesuai dengan kontrak awal. Ada juga isu berkembang yang mengatakan Alonso tahun depan nggak akan di McLaren lagi. Ada yang bilang ke Renault, Ferrari, bahkan Toyota. Menurut aku, Alonso nggak akan pindah ke mana2. tapi, tentu aja akan ada kesepakatan2 baru antara Alonso dan McLaren. Klo ga, mending cabut aja dari situ, Alonso! Ngapain bela2in di situ kalo akhirnya mesti mempertaruhkan gelar juara. Sebenernya Alonso punya kans besar loh andai saja kebijakan McLaren jelas, seperti halnya kebijakan Ferarri yang akhirnya bisa mengantarkan pembalapnya menjadi juara dunia: Kimi, bravo! Ferarri and Kimi memang pantas menjadi juara tahun ini.

 

Tapi begitulah F1. memang baru tahun inilah perebutan juara dunia sangat begitu menegangkan setelah kurun waktu 10 tahun terakhir ini. Tahun2 lalu bisa dibilang agak membosankan (apalagi waktu zaman Schumi berjaya. Bosen banget deh!).

 

Kini hasil akhir telah ditentukan. Entah apa yang akan terjadi tahun depan. Perhatian aku tetap pada Kimi and Alonso. Hamilton? Males deh!

 

Gimana Kimi dan Alonso sama2 di Ferarri? Ah, nggak seru! Biarlah kimi tetap di Ferrari. Alonso di tim lain (aku sih lebih suka Alonso balik ke Renault).

 

Kita lihat tahun depan.  

Rabu, 24 Oktober 2007

[artikel] cara tepat memantau gerak bayi

Kayaknya penting nih buat bumil baru kayak sayah yang masih harus banyak belajar masalah kehamilan. Sharing lagi deh!

-------------------

Rajin memantau gerak janin berarti menjaga intensitas perhatian dan ungkapan kasih sayang ibu kepada jabang bayinya. Sekaligus untuk mengontrol kesehatan dan kenyamanan sang buah hati. Mau tahu caranya?

Menjaga kehamilan agar tetap sehat, tak cukup hanya dengan rutin kontrol ke bidan ataupun dokter kandungan. Meskipun dokter sudah "mengintipnya" lewat pemeriksaan USG, ataupun memantau denyut jantung janin dengan doppler dan kardiotokografi (CTG), di luar itu selama 24 jam ibu pun wajib memantau kehamilannya sampai tiba waktu bersalin. 

Lalu bagaimana caranya memantau perkembangan janin dari waktu ke waktu? Tak perlu bingung. Menurut dr. HM. Iqbal Noerdin Sp.OG, ada upaya yang bisa dilakukan tanpa harus mengelarkan biaya ataupun mendalami ilmu kebidanan dan kandungan terlebih dulu. Ibu bisa melakukannya sendiri di rumah, di kantor, maupun dalam perjalanan. Yang dimaksud ginekolog dari RS Persahabatan ini tak lain adalah memantau gerak janin. Langkah ini amat penting dilakukan untuk mengetahui keberadaan bayi, apakah normal atau tidak, sehat atau tidak, hidupkah atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan? 

Untuk bisa memantau gerakan janin, ibu memang harus sedikit bersabar. Apalagi jika kehamilan tersebut merupakan kehamilan pertama karena gerakan janin umumnya baru bisa dirasakan pada usia kehamilan sekitar 18 minggu. Sedangkan untuk anak kedua dan seterusnya bisa dideteksi lebih dini, semisal pada usia kehamilan 16 minggu. Mengapa bisa begitu? Tak lain karena saat mengandung anak kedua, biasanya kepekaan ibu sudah semakin tajam berdasarkan pengalaman sebelumnya. 

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, gerakan janin pun akan semakin terasa. Hal ini sejalan dengan terbentuknya plasenta dan ari-ari secara sempurna sehingga aliran darah dari ibu ke janin pun berjalan baik, dan otomatis gerakan janin pun makin lama jadi semakin sering dan bisa dirasakan ibu. 

Mengenai gerakan ini, Iqbal memberi gambaran bahwa gerakan janin pertama kali dirasakan di usia kehamilan muda dengan gerakan yang relatif sangat sedikit dan jarang. Semakin tua usia kehamilan, gerakan janin pun jadi semakin sering dan kuat. Namun, intensitasnya akan mengalami penu-runan di usia kehamilan akhir 8 bulan menjelang persalinan hingga akhirnya sampai pada suatu titik dimana gerakan ini justru sedemikian tidak sehat buat si bayi. Pada saat inilah secara alamiah tubuh ibu akan mengeluarkannya melalui persalinan.

Kendati di trimester pertama wajar tidak terasa gerakan janin, detak jantung janin harus terdengar. Dengan menggunakan doppler, detak jantung normal di trimester pertama adalah antara 120-160 denyut per menit. Kalau kurang dari 100 atau di atas 180 denyut per menit dikatakan buruk dan berbahaya, sehingga harus segera ditangani dan ditelusuri penyebabnya sekaligus dicarikan solusinya. Contohnya, jika disebabkan adanya kontraksi, dokter akan berusaha menghilangkan kontraksi tersebut dengan obat-obatan. Langkah ini penting karena kontraksi yang belum waktunya akan mengganggu aliran oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin.

Sekalipun begitu, pesan Iqbal, tidak ada salahnya melakukan pemantauan gerak janin di usia kehamilan muda. Dengan cara ini perhatian ibu terhadap janinnya akan tetap tercurah dan tidak hilang begitu saja tertindih kesibukan sehari-hari. Upaya ini juga diperlukan untuk mengetahui kondisi bayi. Contohnya ketika ibu usai bekerja berat atau 

sehabis terjatuh dan gerakannya relatif menurun dibanding hari-hari sebelumnya. Jika demikian halnya, segera lapor ke dokter guna dilakukan pengecekan lebih lanjut. Tentu saja jangan lupa untuk senantiasa berdoa supaya tidak terjadi apa-apa dengan si kecil.

Berapa Gerakan Per Hari?

Mengutip penelitian yang pernah dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo, sepanjang trimester 3 normalnya ibu akan merasakan 10x gerakan sepanjang 24 jam di luar tidur. Artinya, kalau gerakannya kurang dari 10x atau malah kurang dari 6x dalam 24 jam di luar tidur, janin dalam keadaan tidak sejahtera untuk tetap tinggal dalam rahim ibunya. Akan tetapi kalau di trimester pertama, terlebih anak pertama, ibu hamil sama sekali tidak merasakan gerakan janin selama 24 jam di luar tidur, menurut Iqbal ya tidak apa-apa. Itu bukan pertanda si janin mengalami masalah, melainkan semata-mata karena belum sempurnanya pembentukan janin, sehingga gerakannya belum bisa dirasakan oleh sang ibu. 

Pada usia kehamilan di bawah 32 minggu, sekalipun bisa, pemantauan gerak janin biasanya menjadi sesuatu yang dilematis bagi ibu maupun dokter yang menanganinya. Kalau positif gerakannya kurang dari 10 kali, apalagi kurang dari 6 kali dalam 24 jam di luar tidur, dikhawatirkan janin sudah tidak nyaman di dalam rahim tetapi amat riskan bila harus segera dilahirkan. Bayi di usia yang masih amat muda dikhawatirkan tidak mampu menghadapi dunia luar. 

Katakanlah, dokter mengeluarkan bayi di usia kehamilan 28 minggu dengan BB 1.000 gram, tentunya tindakan ini terlalu berani karena mengundang risiko yang besar. Yang perlu diingat, mampu atau tidaknya bayi hidup di luar rahim amat tergantung pada kematangan organ paru-parunya. Itulah mengapa, kata Iqbal, di usia kehamilan 32 minggu ke bawah sangat jarang ibu hamil dianjurkan melakukan pemantauan gerak janin demi menilai kondisinya. Juga, guna melakukan penyelamatan bila diperlukan. Lain soal jika pemantauan gerak janin di usia ini sekadar untuk mengetahui apakah ia masih hidup atau tidak.

Cara Menghitung Gerakan

Sebetulnya, tukas Iqbal, tak ada trik khusus untuk memantau gerakan janin selama 24 jam di luar tidur. Semisal ibu harus dalam posisi tertentu atau melakukan gerakan tertentu. Pertimbangannya, setiap waktu janin senatiasa terus bergerak. Masalahnya, apakah ibu bisa merasakan gerak janinnya atau tidak. Memang bisa saja adakalanya ibu tidak bisa merasakan gerakan janinnya sekalipun si kecil aktif bergerak. Kalau ini yang terjadi, saran Iqbal, coba cermati apakah ibu sedang dalam kondisi stres atau malah kurang perhatian karena tak mengharapkan bayinya? 

Bila benar tak dilanda stres tetapi gerakan bayi tetap tidak terasa, cobalah saat itu juga hentikan semua kegiatan. Selanjutnya usahakan untuk bersikap relaks. Caranya, tenangkan pikiran dan pusatkan perhatian pada kandungan. Sebisa mungkin ajaklah si kecil ngobrol. "Insya Allah, gerakan bayi akan terasa kembali seperti hari-hari sebelumnya. Jika tidak terasa juga, jangan malah panik. Hubungi saja dokter yang selama ini menjadi tempat berkonsultasi dan mintalah kesediaan suami untuk mengantarkan Ibu ke tempat praktik dokter."

Gerakan-gerakan janin yang bisa dipantau boleh gerakan apa saja, seperti menendang, meliuk, memutar, dan memukul. Yang terpenting adalah cara menghitung gerakannya, terlebih karena acapkali penghitungan ini dilakukan dengan cara yang salah. Yang dimaksud dengan 10x gerakan dalam 24 jam di luar tidur bukanlah jumlah gerakan secara berturut-turut sampai 10 kali. 

Lebih rinci Iqbal menjelaskannya sebagai berikut. Misalnya jam 05.00 janin melakukan gerakan menendang. Sekalipun terasa tendangannya mencapai 10 kali, rentetan gerakan itu tetap dihitung satu kali. Bila setelah itu tidak ada gerakan lagi dan baru terasa gerakan memutar pada jam 07.00, ya gerakan inilah yang diperhitungkan sebagai gerakan kedua. Bila pada pukul 09.00 bayi terasa membentur-benturkan kepalanya ke dinding rahim hingga 10 kali gerakan, maka itulah yang dihitung sebagai gerakan ketiga. Begitu seterusnya selama 24 jam penuh di luar tidur. Jadi, bukan akumulasi satu gerakan yang dihitung, tetapi gerakan setelah jeda dengan gerakan sebelumnya.

Si Kecil Hobi Tidur?

Perlu diketahui gerakan-gerakan yang bisa dirasakan ibu hamil adalah gerakan besar janinnya. Dengan kata lain ada begitu banyak gerakan kecil yang tidak dirasakan ibu. Dengan bantuan kardiotokografi (CTG), 10 kali gerakan bisa terdeteksi lebih detail dari waktu ke waktu dalam bentuk kardiotokogram.

Kalau di usia kehamilan 32 minggu ke atas bayi tidak terasa bergerak, jangan pernah memaksanya untuk bergerak kuat hanya agar ibu bisa merasakannya. Menurut Iqbal, penghitungan gerak janin disebut sahih jika terjadi secara alamiah. Kendati begitu, boleh-boleh saja melakukan pancingan dengan cara mengguncang-guncang bagian perut ibu yang kira-kira ditempati kepala si bayi. Atau kelitiki pusar ibu untuk membangunkan si sleeping baby. Namun Iqbal menyarankan agar ibu waspada jika janin hobi tidur dan baru mau bergerak setelah dipancing saja, "Lekas beri tahu dokter dan segera periksakan diri karena ditakutkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, semisal bayi lemas. Yang pasti, tidak ada sleeping baby yang normal."

Gazali Solahuddin.

Senin, 22 Oktober 2007

[artikel] bergerak, cara janin memulai eksplorasi dan belajar

mau sharing aja. soalnya aku takjub banget dengan gerakan2 bayi ini. ternyata ini toh maknanya kenapa baby sering2 banget gerak.

-------------------------------

Pertama kali kau menyapaku
tanpa suara;
tetapi sangat asih.
Dari diriku yang paling dalam
Di sini
Mama,
Aku di sini
F.Rene Van de Carr,M.D
"Tendangan Pertama Sang Bayi"

(Cara Baru Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan-Kaifa)

SEBENARNYA tidak ada yang terlalu aneh pada seorang wanita hamil, kecuali berat badan bertambah 14 sampai 15 kg. Berpenampilan persis seperti pembawa genderang yang takut kehilangan alat tabuhnya dan terbangun di malam hari karena kaki yang nyeri akibat kram. Mual-mual di pagi hari, muka bertabur jerawat, akrab dengan kipas angin, dan rajin ke kamar mandi, hanya itu! Sisanya adalah pengalaman menjalani perjalanan kehidupan yang fantastis selama sembilan bulan.

Sembilan bulan kehamilan penuh dengan hal yang menakjubkan, bayangkan, rahim yang awalnya hanya sebesar buah pir sanggup membesar sampai 15 kalinya, berisi janin dengan seluruh perlengkapan "perangnya", yaitu ketuban dan ari-ari (plasenta). Berjalan dan bangun dari tidur yang sebelumnya tidak pernah ada masalah menjadi hal unik yang butuh trik tersendiri, termasuk bernapas. Hal alami yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya menjadi sesuatu yang sulit, terutama menjelang persalinan, saat janin sudah tumbuh dengan besarnya.

Akan tetapi pengalaman terindah dari sembilan bulan yang fantastis tersebut adalah saat merasakan tendangan pertama sang bayi.

Sejak seorang ibu sadar ada sesuatu yang bergerak di perutnya, saat itulah timbul rasa memiliki yang nyata. Memiliki teman setia, sahabat sejati yang menemaninya dalam setiap gerak kehidupan. Menyapa lembut, menyatakan kehadirannya, menyadarkan ibunya bahwa ia membawa amanat anugerah terbesar kehidupan.

Quickening atau merasakan pergerakan bayi, untuk pertama kalinya dirasakan berbeda-beda oleh setiap ibu, kadang dibutuhkan waktu 16 minggu (4 bulan usia kandungan) bahkan ada juga yang baru merasakan setelah 20 minggu (kehamilan 5 bulan). Biasanya tergantung sensitivitas ibu. Yang sudah "berpengalaman" (kehamilan ke-2 dan seterusnya) cenderung lebih peka sehingga menyadari gerakan bayinya lebih awal dibandingkan dengan ibu-ibu yang baru pertama kali hamil. Namun kehamilan yang satu dengan kehamilan lainnya dapat pula berbeda. Seorang bayi mungkin lebih aktif dari bayi yang lain, sehingga pergerakannya bisa dirasakan lebih dini.

Banyak ibu yang menyangka pergerakan pertama kali janin sebagai gelembung gas atau debaran dalam perutnya. Hal ini biasanya sudah diamati selama beberapa hari sebelum ibu tersebut benar-benar menyadarinya sebagai gerakan janin. Pergerakan ini akan menjadi lebih umum dan timbul cukup sering, akan terasa di bawah pusar.

Pada mulanya, gerakan janin tersebut tidak dirasakan setiap hari. Kondisi ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan, itu normal-normal saja. Sejalan dengan tumbuhnya bayi, ibu akan merasakan pergerakan menjadi lebih kuat dan kemungkinan besar lebih teratur. Perlu diingat, sensasi pergerakan janin berbeda dari orang ke orang. Begitu pula dengan gerakan setiap janin, berbeda antara satu dengan lainnya. Bukanlah hal yang luar biasa bila janin yang satu bergerak lebih sedikit dibandingkan yang lainnya.

Ayo hitung dan bermain!

Tahukah Anda, antara umur kehamilan 20-32 minggu (4 sampai 8 bulan kehamilan) janin dapat bergerak antara 200-500 kali sehari, termasuk menendang, berguling atau bergeliat-geliat. Pergerakan janin biasanya baru bisa dihitung setelah usia kehamilan 28 minggu. Menghitung gerakan dapat membantu ibu menyadari gerak janin yang dikandungnya dan keadaan janin tersebut.

Kepentingan dari menghitung gerakan janin ini adalah agar ibu terbiasa menyadari jika ada sesuatu yang salah pada janin yang dikandungnya. Berkurangnya gerakan janin berkaitan dengan kesejahteraannya di dalam rahim, jika ibu merasakan janinnya kurang bergerak, segera hubungi dokter karena kemungkinan janin ibu mengalami gangguan yang dapat menyebabkan keadaan gawat janin, jika tidak segera diatasi dapat berakibat kematian janin di dalam rahim.

Bagaimana cara menghitung pergerakan janin? jika ibu mulai menghitungnya katakanlah pukul 8 pagi, maka setidak-tidaknya harus ada sepuluh gerakan bayi hingga pukul 8 malam (12 jam). Jika jumlah gerakan kurang dari sepuluh, segeralah pergi ke dokter.

Manfaat lain dari menyadari gerakan janin ini adalah ibu dan ayah atau anggota keluarga lainnya dapat bermain-main dengan si kecil dalam bentuk permainan bayi menendang. Menurut F.Rene Van de Carr,M.D, dalam bukunya "Cara Baru Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan", menendang (bergerak) merupakan cara janin memulai eksplorasi dan belajar sesuatu tentang dunianya. Karena janin mengambang dalam rahim, dihubungkan dengan tali plasenta dan kadang-kadang menyentuh sisi-sisi uterus, satu-satunya cara untuk melakukan kontak dengan dunia luar adalah dengan menendang. Menendang juga membantu memperkuat kaki janin. Menendang merupakan program latihan alami.

Dalam permainan bayi menendang, janin akan mempelajari dasar-dasar menanggapi orang lain. Pemainannya sederhana, jika janin menendang, ibu atau anggota keluarga lainnya dengan lembut menepuk atau menekan tepat pada bagian perut yang ditendangnya, ini merupakan pelajaran interaktif pertama bagi janin, mengajarkan bahwa aksinya akan menghasilkan tanggapan dan merupakan satu cara berkomunikasi.

Sabar ya, Bu!

Pergerakan janin selain membahagiakan ternyata kadang menyakitkan untuk ibu, terutama jika si kecil sudah tumbuh demikian besar dan ruang geraknya semakin sempit. Beberapa janin ada yang sangat aktif selama malam hari sehingga membuat ibunya terjaga, kadang ada yang menendang dan menyakitkan seperti nyeri di bawah tulang iga yang membuat ibunya merasa sesak dan sulit bernapas.

Untuk mengurangi ketidaknyamanan ini tidak banyak yang dapat dilakukan. Ada beberapa tips yang mungkin dapat mengurangi "penderitaan ibu", yaitu:

Pertama, jika ibu sedang beraktivitas beristirahatlah sejenak, kemudian mencoba mengubah posisi di tempat tidur dan berbaring pada sisi lain, misal jika terasa ada tekanan pada iga kanan, berbaringlah pada sisi kiri. Berbaring pada sisi kiri sangat disarankan, namun ada beberapa ibu yang beranggapan jika ia melakukan hal tersebut, si kecil tidak suka dan akan menendang kuat-kuat. Mereka khawatir menekan atau menjepit janinnya tersebut. Hal ini tentu keliru, karena jika ibu berbaring di sisi kiri berarti ibu memperbaiki sirkulasi plasenta dan jumlah oksigenisasi bagi janin. Semakin banyak mendapat energi, semakin banyak gerakan yang dilakukan oleh buah hati kita.

Kedua, hindari berolah raga tepat sebelum tidur karena dapat menyebabkan bayi lebih banyak bergerak.

Ketiga, coba rileks, berendam dalam air hangat, mendengarkan musik lembut, memasang aromaterapi yang bersifat menenangkan, sebagai pilihan terakhir, jika nyeri sekali dapat meminum acetaminofen.

Keempat, jika semua cara dicoba dan ibu tetap merasa tidak nyaman, mungkin yang dapat dilakukan adalah bersabar dan menahannya sampai si kecil lahir.

Pergerakan bayi memang unik, memberikan banyak pengalaman indah untuk ibu serta mengandung arti yang dalam. Selain sebagai latihan secara alamiah mengeksplorasi dunianya, ia menyapa kita dengan halus, tanpa kata-kata, karena itu sapalah dia, biasakanlah merespons setiap gerakannya. Agar ia tahu bahwa ibunya ada di sisinya dan selalu memperhatikannya, karena dari kesadaran yang paling dalam, dia hanya mengingatkan kita, "aku di sini, Ibu!"

(Ginna Megawati, dokter umum, sedang menanti kelahiran anak pertama).

sumber dari sini.

-----------------------------------

sebulan lagiiii....

usia kehamilanku sudah menginjak bulan ke-8. gerakan si baby dah makin aktif... (apalagi pas lagi lapeerrr..hehehe). posisi tidur dah nggak nyaman, serba salah nih. semalem aja nyari posisi yg enak susah banget. alhasil, baru bisa tidur dengan posisi agak duduk. di punggung dikasih bantal yang banyak.

aku juga dah latihan  begadang nih. si baby klo malem rajin banget ngajak maen. goyang sana goyang sini. kadang terasa ada jendolan, entah itu tangannya, kakinya, apa sikutnya. tapi nggak sakit sih waktu baby gerak2 gitu. Seperti ada sensasi.

tapi klo lagi kenceng tuh yang terasa agak ngilu di perut. klo kata orang sih lagi muter2. oh, my baby... semoga muternya jangan terlalu semangat ya... cari posisi aman biar keluarnya gampang. hehehe....

ibu selalu mendoakan agar kamu sehat dan pintar. nggak lupa ketika shalat, mendoakan agar kelahiran kamu nanti semuanya lancar.

klo abinya suka ngasih pesan ke baby begini:

"deeekk... jadi anak yang pintar yaa... yang sayang sama ibu... klo gerak2, pelan2 aja... biar ibu nggak sakit. trus nanti keluarnya yang normal ya... pelan2 aja. biar ibu sama dedek sehat dan selamat semuanya...."

hehehe... biasanya si baby ngasih respons dengan tendangan keras kadang juga halus. ato langsung gerak2 gitu.

sedikit berdebar menanti saat2 itu. mohon doanya yaaa.... doakan kami agar diberikan kemudahan dalam menjalani prosesi kelahiran nanti. ya Allah, hanya kepada-Mu kami memohon!

nekad ke bandung

setelah berbulan-bulan menahan diri nggak ke bandung, kamis, 18 okt lalu, aku nekad ke bandung. aku berhasil membujuk ibu untuk menemani. suamiku nggak bisa ikut, tapi gapapa deh, itung2 bayar utang janji ke ibu di waktu lalu.

ini juga dadakan berangkatnya. nggak direncanakan, tiba-tiba aja tercetus gara2 denger adekku abis lebaran malah liburan ke bandung. tentu aja aku jadi mupeng beraaat. awalnya ibu sempet nggak tega liat aku dengan perut besar harus menempuh perjalanan jauh.

tapi aku tabah2in deh. soale bakalan nggak bakal bisa jalan2 dulu nanti klo udah melahirkan.

jadilah kami pergi ke banduung! yes!

niatnya pengen lewatin puncak. karena itu dari depok, aku dan ibu menuju bogor naek KRL. biasanya sih, klo naek bus dari bogor selalu lewat puncak. begitu perkiraanku. yeah, waktu kuliah dulu aku juga lebih sering ke bandung via bogor dulu sambil jalan2 dikitlah.

eh ternyata eh ternyataaa... si bus nggak mau lewat puncak. ditutup kali ya selama liburan lebaran. lewatnya cipularang2 juga. kata ibu sih ini namanya muter2 wae. hehehe. gapapa deh, namanya juga jalan2.

cepet juga loh sampe bandung. kita cauw dari bogor jam 8an, sampe bandung jam 10an. sekitar dua jam. dari bogor bus itu melewati tol bambu apus yang baru jadi. lumayaaan lancar deh.

di bandung biasa deh, pos pertama selalu ke salman. isturahat and numpang shalat dulu sambil makan siang. kantin salmannya tutup juga ternyata. hhhmm... pada libur lebaran kali yaaa.... bank muamalat yang tadinya aku kira buka juga tutup. yang rame malah bonbin tuh. kuda, dokar, and odong-odong banyak banget berseliweran.

abis puas di salman, aku dan mami jalan2 ke dago. dai dago atas ampe bawah ditelusurin. aku pengen maen ke kampusku dulu di dago atas. terus pengen liat2 kampusku di dipati ukur.  tapi semua gerbangnya ditutup. huhuhu.... yah, cuma bisa liat2 dari luar.

abis itu capek. hehehe... ibu ngajak nyari pisau buat motong pepaya yang baru aja ibu beli di pasar simpang dago. karena bingung ga tau harus beli di mana, aku ajak aja ke bip. plis deh, jauh2 ke bandung, belinya beli pisau. bukan beli oleh2 yang lain. emergency sih. ibu udah kepengen banget makan pepaya itu.

tadinya pengen nginep. tapi karena kami nggak punya juntrungan ke bandung ini, akhirnya diputuskan pulang aja deh nggak jadi nginep. abis bingung mo ke mana lagi. masih pada tutup semua. udah cape berat nih.

akhirnya dari bip, jam setengah dua, kita langsung ke stasiun KA. kereta parahyangan yang ada berangkatnya jam 5 sorean. padahal kaki dah pegel. akhirnya ada kereta argo gede jam setengah tiga. beli karcis itu aja deh.

sampe jatinegara jam 5 sore. bayangkan, klo naek parahyangan, jam segitu baru berangkat dari bandung. dari jatinegara, kami baru tau ternyata ada KRL jurusan bogor-bekasi. naek itu aja deh. tapi ternyata KRL itu ngetemnya lama banget di manggarai. nunggu dilewatin KRL Ekspres mulu. cape deh... dah lemes nih. sempet sedikit berkunang2 mata ini. aku berusaha kuat2in aja. panasnya itu yg ga nahaaan. kontras banget ama argogede tadi. hiks.

akhirnya, perjalanan kami usai sekitar pukul 7 malam. udah sampe rumah ibu, udah mandi.... eh, aku dapet telpun dari yayang. doi nggak enak badang. jadi nggak bisa jemput. hiks. akhirnya minta tolong adek nganterin ke cagar alam.

dan benar, badan suamiku anget banget. klo kata bapak sih, baru aja ditinggal ke bandung udah meriang. hehehe.... emang sih sebelum pamit tadi suamiku agak nggak enak badan. ragu juga tadi minta izin perginya. tapi suamiku pengertian banget deh. aku diizinin pergi bareng ibu.

maaf ya suamiku, aku nggak bawa oleh2 apa2. sekarang aku obatin kamu deh dengan vitamin 3C (CINTA, CAYANG, CIUM). mmuuuaaah!

besok2 aku mau pergi lagi tapi bareng kamu yaaa....

Selasa, 09 Oktober 2007

baju koko pertama untuk suamiku ^.^

akhirnya, lebaran ini aku bisa membelikan baju koko untuk suamiku. alhamdulillah....

memang, lebaran bukan identik dengan baju baru. kami pun tidak mengharuskan punya baju baru. tapi entah kenapa, di lebaran pertamaku dengan suamiku ini, aku ingin membelikan dia baju koko. pertimbangannya, selama yang aku perhatikan di lemari bajunya, dia cuma punya baju koko satu potong, warna abu2. tadinya dua. satu putih. tapi karena kekecilan, baju koko itu akhirnya aku yang pakai. hehehe....

aku punya baju koko hitam yang blm pernah dipakai. aku beli tahun lalu buat bapak, tapi bapakku nggak suka baju hitam. namun, suamiku juga ga bs pakai karena kekecilan untuk dia.

alhamdulillah, menjelang pulang ini... di hari terakhir kami bekerja, bagian keuangan mencairkan beberapa dana pembayaran orderanku... hiks... rasa syukur yang tak terhingga!

dengan uang itu, aku ingin membelikannya baju koko untuk surprise! ah, nggak sabar deh mampir ke tokooo....

-----------------------------------

oh ya... di hari bahagia ini, aku juga mau mengucapkan:

taqabbalallahu minna wa minkum

semoga kita bertemu lagi di ramadhan tahun depan!

mohon maaf lahir batin!

-----------------------------------

Kamis, 04 Oktober 2007

[iseng] peer dari orin

sehubungan aku kena tugas peer dari temen2, terutama orin... itu loh...peer yang lagi ngetop di MP.... aku ngelempar lagi aja deh ke temen2 yang lain. kira2... ada yang mau bantu ngisi ga? kan kadang orang lain lebih obyektif menilai....

oke? yup... dimulai dari no. 1 yaa...

Isilah titik-titik di bawah ini sesuai pendapatmu yang dianggap paling benar. (hihihi...)

woro adalah......

1. ..................

2. ..................

3. ..................

4. ..................

5. ..................

6. ..................

7. ..................

8. ..................

terima kasih.

buat yang nggak mau ngisi juga gapapa kok. hehehe... namanya juga iseng.

Selasa, 02 Oktober 2007

[renungan] mendapat ta'jil di masjid

baru kemarin sore aku mendapatkan pengalaman ini.

 

kemarin sore, rencananya suamiku akan menjemputku pulang. kata suamiku kira2 pukul 17.00-17.30 baru sampe depok. oke lah, aku tunggu saja di kantor sambil browsing2 mengisi waktu. udah ga betah di ruangan (panas boo.. AC dimatiin), aku memutuskan menunggu di ruang satpam ajah sambil nonton tipi. ugh, acara tipi nggak ada yg menarik menjelang magrib. kebanyakan sinetron dan lawakan. ada sih yg bagus di metrotv, tapi sinyalnya kurang bagus (hihi.. kyk hp ajah!). kresek-kresek gitu.

 

pak satpam tau kali ya aku udah mulai bete. gimana ga bete, aku nunggu sampe hamper jam 6 sore, suamiku blm juga datang. temen2 yang lain udah pada pulang. badanku juga mulai terasa lemes nih. pengen nlp suami, telepun yang ada di ruangan pak satpam nggak bisa dipake nlp ke luar. akhirnya pak satpam mempersilakan aku nelepun suami pake hp pak satpam (duuh... tengkiu ya pak! maklum nih, lg ga ada pulsa!).

 

ternyata suamiku masih jauh. katanya dia akan telat menjemput karena sempat ketiduran di masjid. hiks hiks... padahal nggak lama lagi azan magrib. belum siapin ta'jil nih. suamiku meminta aku cari dulu aja ta'jil sementara untuk berbuka.

 

Cari di mana ya? Di sekeliling kantorku nggak ada warung. Oh ya, ka nada yang jual es kelapa di samping! Beli itu aja deh. Aku ubek2 tasku nyari dompet. Ternyata aku nggak bawa uang! Baru sadar dari berangkat pagi tadi aku nggak bawa uang sepersen pun. Hiks. aku lupa mampir ke ATM. Gimana yah? Mau minjem sama pak satpam malu. Hiks. tadi kan udah dipinjemin hp buat nlp. Mo minjem temen dah pada pulang. Gimana dunk. Udah gitu si dedek aktif banget lagi di perut (mungkin karena lega kali ruangan di perutku, jadi bebas bergeraaak).

 

Huhuhu… sedih banget deh rasanya. Akhirnya, aku memutuskan pergi ke masjid aja deh yang di deket kantor. Masjid At-Taubah namanya. Biasanya kan di masjid suka ada ta’jil gratis. Hiks…tapi pas ke masjid, kayaknya ta’jilnya udah dibagi2 deh. Masih ada nggak ya? Ah, malu untuk minta. Aku cuma berjalan pelan aja duduk di selasar masjid. Pasrah. Laper haus tahan aja dulu sampe suamiku datang.

 

Ketika lagi duduk termangu2 gitu… ada seseorang menghampiriku, dia memberikan ta’jil jatah dia: tiga potong kue basah dan segelas aqua. Aku cuma bisa ternganga…. Ternyata ada yang memberikan makanannya untukku.  Tak lama kemudian, pengurus masjid pun menghampiri orang itu dan memberikan lagi ta’jil ke orang itu. Jadi orang itu tetep bisa berbuka.

 

Aku terharu sejadi-jadinya. Begini ya rasanya diberi itu ketika dalam kondisi tak punya apa2? Aku berterima kasih habis-habisan ke orang itu. Aku panjatkan syukurku tak terhingga kepada Allah. Aku habiskan ta’jil itu dengan perasaan campur aduk. Susah deh menjabarkannya dengan kata-kata. Rasanya seperti dapet rezeki nomplok! Ketika wudhu  dan shalat magrib, aku masih aja nangis… hiks hiks… sore itu aku benar2 mendapatkan pengalaman berharga.

 

Setelah suamiku datang, aku ceritakan pengalamanku dan perasaanku saat itu. Suamiku Cuma senyum-senyum aja. Dia pun mengajakku mencari warung makan dan aku dibelikan jus sirsak yang lezaaat.

 

Lalu, bagaimana ya dengan orang-orang yang kelaparan sampai berhari-hari, tanpa ada orang yang peduli? aku nggak bisa membayangkan gimana menderitanya mereka. Sedangkan aku yang cuma sebentar diberikan cobaan seperti itu, rasanya udah jadi kayak orang termalang di dunia. 

 

Pengalaman ini membuatku belajar berempati. Aku bisa merasakan bagaimana bahagianya mereka ketika ada uluran tangan yang tulus membantu.

 

Ah, kita memang baru bisa mengerti kalau kita sudah mengalaminya sendiri. 

Senin, 01 Oktober 2007

[renungan] bukber ala suami tercintah dan teman-temannya

Alhamdulillah, ahad, 30 sept kemarin, acara buka puasa teman2 suamiku berjalan sukses. Karena ini adalah ramadhan pertamaku semenjak menikah, tentu saja, ini juga pertama kalinya aku menyiapkan acara buka puasa bareng suamiku. Yah, itung-itung buat nambah pengalaman klo mau bikin acara besar keluarga. Ternyata memang banyak hal baru yang aku dapatkan dari acara ini. Selain jadi tau bikin perkiraan masakan, aku belajar suatu hal lagi dari suamiku. Pelajaran yang sangat berharga.

 

Rencana ini sudah seminggu lalu direncanakan oleh teman-teman suamiku, dan  berdasarkan kesepakatan, acaranya dilaksanakan di rumah suamiku (rumahku juga dunk). Lalu suamiku sibuk deh nanya ini itu ke aku buat bikin rancangan2 menunya.

 

Biasanya, klo aku dan temen2 akhwat yang ngadain acara buka puasa, setiap orang diberi tanggung jawab membawa makanan. Ada yang bawa sayur, kueh, es buah, de el el. Yang jadi tuan rumah biasanya bertugas menyiapkan nasi, the manis, dan perabotan tentunya. Atau kita patungan bareng2 tinggal minta tolong seseorang menyiapkan semua makanan.

 

Tapi kali ini tidak.

 

Aku: “Temen2 yang lain bawa apa?”

Suami: “Nggak bawa apa2.”

Aku: “ terus, patungan nggak?”

Suami: “rencananya sih, tapi nggak tau ya. Pake uang kita dulu lah, gapapa kan.”

 

Tinggal aku terpana mendengar jawabannya. Ya sudah deh, gapapa. Berarti kami yang menyiapkan semuanya. Mungkin pada patungannya nanti setelah acara.

 

Aku: “menunya apa nih”

Suami: “enaknya kita bikin sayur sop aja, terus bikin ayam goreng, pake kerupuk, oseng2 tempe, sambel terasi… hhmm enak kayaknya.”

Aku: “ terus buat ta’jilnya?”

Suami: “nah, klo itu kita bikin es buah, bikin agar2. kue bolu juga jangan ketinggalan. Terus ditutup dengan makan buah.”

Aku: “nggak kebanyakan tuh?”

 

Hihihi… aku sih kepikiran anggaran yang musti disiapin berapa tuh? Kan bulan-bulan ini lagi cekakakakakakk…. Tapi melihat suamiku yang bersemangat jadi nggak tega deh mau protes. Ya gapapa deh….

 

Ahad paginya, kami pun sibuk belanja-belanji. Sampe rumah aku dan suami langsung nyiangin sayuran, nyiapin bumbu macem2. ngungkep ayam. Masukin ke kulkas mungil kami. Biar ntar sorenya nggak repot tinggal masak. Menjelang ashar, kami hunting cari bolu. Alamak..  harganya dah mahal! Mungkin karena harga telur yang naik kali ya? Ya udah deh.

 

Menjelang magrib teman2 suamiku satu per satu datang. Ada yang bawa buah, ada yang bawa kue. Alhamdulillah, nambah menu. Aku kelabakan nyari sendok and gelas. Masalahnya persediaan di rumah paling ada kurang dari setengah lusin. Sedangkan tamu yang datang diperkirakan hamper 15 orang. Lebih dari selusin. Langsung ke kakak ipar nyari pinjeman sendok and gelas.

 

Mendekati magrib hampir semua teman suamiku datang. Tenyata acaranya memang hanya berbuka puasa. Tadinya aku pikir, ada ceramah sedikit. Nggak taunya hanya silaturahmi. Semuanya asyik bercengkrama. Beduk magrib pun terdengar. Semua makanan sudah diboyong semuanya ke ruang tamu. Ketika aku minta sedikit disisakan buat sahur, suamiku menolaknya. Takut kurang alasannya. Jadilah semuanya diboyong ke ruang tamu. Alhamdulillah, aku masih mendapatkan cukup es buah karena bikinnya emang banyak banget. Aku berbuka dengan es buah sampe puas.

 

Setelah shalat magrib, acara langsung makan2. aku minta diambilkan sepiring sayur ke suami. Aku pun makan sampe kenyang. Tapi aku lupa minta diambilkan ayamnya. Ya sudah deh, mungkin nanti ada sisanya, pikirku.

 

Tapi setelah acara berakhir, aku terpana karena semua kue-kue habis. Hanya sayur sop yang tersisa dan satu potong ayam. Tentu saja aku protes. Kok dihabiskan semua? Kue bolu pun aku belum mencicipi. Hiks… suamiku cuma bilang, ikhlaskan saja. Namanya juga menjamu tamu.

 

“tadi abang ikut makan ayamnya ga?”

“nggak, oseng2 tempenya juga ga sempet makan. Cuma sempet makan nasi dan sayurnya aja. Pengen ngambil ayam, jauh ngambilnya. Kue2 juga nggak sempet nyoba. Takut kurang.”

“hah?” aku bengong lagi. Sama dong kalo gitu. Tapi hatiku sedikit protes. Kan dari tadi aku juga udah capek2 nyiapin, masa nggak boleh ikutan icip2… hiks….

 

“sudah… ikhlas saja. Pahalanya gede loh ngasih orang berbuka puasa.”

 

Yang bikin aku kesel lagi. Teman2nya itu nggak ada yng mau ikutan beresin piring. Bantu nyuci kek. Sampe aku bilang gini ke suamiku, “kalo temen2ku pasti bantuin dulu beres2. jadi nggak dikerjain semua sendiri begini… mana nggak jadi patungan lagi!”

 

“sudah, ikhlas ya… nanti biar abang yang beresin semuanya”.

 

Ugh… mau kesel, nggak bisa… kami pun memakan sepotong daging ayam berdua. lalu aku ikutan beres2. nggak tega liat suami beres2 sendirian.

 

Lama-lama, sifat yang tanpa pamrih dari suamiku itu malah membuatku malu. Maklum, aku orangnya perhitungan banget. Aku jadi teringat kisah sahabat yang rela keluarganya kelaparan hanya untuk memuliakan tamu. Aku masih lebih beruntung masih bisa makan.

 

Ah, suamiku… terbuat dari apa sih hati kamu itu?