Copyright © tempatMP
Design by Dzignine
Senin, 29 Desember 2008

[palestina] wanita-wanita permata

dari eramuslim.com. renungan untuk para ibu.

--------------------------------------------------------

Logika apa yang dipakai oleh agresor Israel yang sampai hati membantai ratusan penduduk Palestina di Gazza? Alibi kerdil apa yang sampai bisa memasung kepedulian bangsa Arab untuk sekadar menonton pembantaian massal di Palestina? Sudah terlalu menggunungkah dosa-dosa kita yang kemudian mengatup nurani untuk melek menyaksikan kejahatan perang tak termaafkan dalam sejarah itu?

Sabtu (27/12) kemarin, genosida biadab tak berkesudahan itu kembali menumpahkan darah-darah manusia terhormat di bumi Gazza. Tidak kepalang tanggung, 150 orang syahid dan 200 lainnya menderita cidera serius dibabat ribuan amunisi buas Israel; ditebas oleh terjangan roket-roket maut F16 yang mengamuk di atas angkasa Palestina. Dan, korban sebanyak itu baru prolog. Allahu akbar!

Manusia-manusia Islam yang sudah kehilangan kepedulian saudara-saudaranya di belahan bumi yang lain itu, hanya kuasa menjerit pilu. Cuma bisa mengerang tak bisa berbuat apa apa, tatkala suami-suami mereka jatuh tersungkur bermandi darah; ketika bocah-bocah yang lucu dan menggemaskan itu berteriak kesana-kemari dalam derai kepanikan; manakala puluhan apartemen usang yang menjadi tempat berteduh keluarga-keluarga malang itu seketika roboh dihantam peluru raksasa Israel. Yang tersisa adalah gelimpangan mayat, jasad bocah-bocah suci yang tersenyum tenang, dan puing-puing bangunan yang menyatu ke bumi.

Israel kembali menggunakan "logika kematian". Strategi bertaruh nyawa yang tentu saja membuat bulu kuduk pemimpin-pemimpin Arab merinding. Karena kumpulan orang-orang yang mengaku diri mulia dan terhormat itu tidak pernah mengerti bahwa hanya dengan pertaruhan darah demi membela kemerdekaan sejati, manusia baru bisa mulia lalu mendapatkan kehormatan abadi. Bukan dengan bersembunyi di balik ketiak kepengecutan, atau menggelar ratusan pertemuan di meja-meja konferensi OKI, Liga Arab, yang selalu saja berakhir dengan rekomendasi bualan. Tanpa bukti. Pantas mereka menjadi kurcaci dihadapkan dengan logika kematian Israel?

Bagi rakyat Palestina sendiri dari dulu hingga sekarang, mereka sudah memahami bahwa letak krisis Palestina bukan karena Israel yang tak henti-hentinya melakukan pembunuhan dan perampasan. Masalah kematian bagi mereka tak menjadi soal, sebab mereka faham bahwa kesucian dan kemuliaan diri itu selalu harus ditebus dengan darah dan air mata.

Sumber genosida di Gazza adalah sikap pengecut pemimpin-pemimpin Arab dan umat Islam yang telah kehilangan semangat altruistik. Lelap berselimut egoistis hingga tak lagi peka akan nilai-nilai humanisme, yang tak lagi menyemat spirit kohesif yang menjadi pilar kekuatan Islam dan bangsa Arab. Dan, oleh karenanya kita dilindas Israel (Barat) yang sukses mengaplikasi semangat altruistik dan spirit kohesif! Maka wajar kita kalah.

Kontribusi Wanita Permata

Kenapa Palestina yang tinggal sekerat itu masih tetap bertahan menggelorakan semangat perlawanan tanpa batas dan tidak lekang dari bumi? Sebab di atas tanah milik umat Islam itu ada wanita-wanita luar biasa.

Bak permata. Meskipun tak menyimpan permata dan perhiasan mewah. Kemilaunya memancar dari kepribadian. Wanita yang mungkin tersembunyi, terbenam bersama perjuangan membina generasi pejuang. Mereka tidak populer, tapi selalu membisikkan spirit kepahlawanan ke telinga-telinga putera-puteri tercinta. "Nak, kehidupan abadi itu di surga. Kemuliaan itu senantiasa harus ditebus dengan tetes darah dan derai air mata"!

Begitulah Ummu Nidhol, wanita permata Palestina yang kerap membisikkan spirit perjuangan kepada ketiga puteranya. Ia deskripsikan surga di pangkal mata. Ia tak pernah pacu sang anak untuk merengkuh kehidupan hedonis yang acapkali membinasakan mental ukhrawi. Ia tak cita-citakan puteranya untuk mengemis harta bertuhankan nafsu. Ia hanya inginkan buah hatinya masuk surga, dengan berkorbankan darah.

Usai putera ketiganya yang baru berusia 16 tahun syahid dalam drama ledakan dahsyat di jantung kekuatan Israel, Ummu Nidhol menangis. Ketika ditanya perihal penyebab ia menangis. Wanita permata itu berkata: "Saya tidak punya lagi anak yang bisa saya persembahkan untuk kemuliaan Palestina!"

Lalu Ibunda Muh. Al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel tahun 1453 M. Dalam usia 23 tahun, Al-Fatih berhasil memaksa hengkang Raja Constantine XI Paleologus dari tahtanya. Penaklukan paling fantastis dalam sejarah.

Ibunyalah yang kala masih mengandung Al-Fatih acap berdiri menghadap ke arah kota Konstantinopel. Ia berharap besar bahwa kelak puteranya yang akan menaklukkan negeri itu. Mengamini sabda baginda Rasulullah Saw. "“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan umat Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (H.R. Ahmad). Obsesi mulia wanita permata.

Menegaskan Substansi Krisis

Sekali lagi, memang benar genosida di Gazza saat ini merupakan potret keangkaramurkaan. Sangat pantas kita kecam kebiadaban Israel bahkan menjadi suatu keharusan. Tidak kita biarkan penduduk Gazza menahan derita seorang diri. Segera tabuh genderang reaksi massal untuk hentikan pembantaian itu. Sebelum terlambat. Sebelum Palestina, seperti kata DR. Raghib Sirjani, akan menjadi Andalusia kedua. Hilang dari peta dunia.

Tapi, seyogyanya jangan biarkan pemimpin-pemimpin Arab yang duduk santai di singgahsana apatis itu lepas dari kecaman. Sebab mereka yang paling bertanggungjawab atas tragedi kemanusiaan yang melanda bumi Palestina. Paksa mereka untuk mengulurkan bantuan dan membungkam kekejaman Israel, walaupun mungkin hal itu hampir mustahil mereka lakukan.

Mengapa? Barangkali karena sosok wanita-wanita permata itu hanya ada di Palestina, hanya pernah ada di masa penaklukan Konstantinopel. Yang ada hanya seorang ibu yang cita-citanya hendak mengikuti riak-riak kecil arus modernisme. Meletakkan standar kesuksesan anak-anak pada wujud materi dan segudang sertifikasi. Seorang isteri yang memaksa suami berpeluh darah untuk menangkap kebahagiaan semu pada jabatan, pangkat, dan prestise. Pada ruang-ruang busana temporal yang sering menguap dilahap waktu. Mengapa ibu dan isteri itu tak membisikkan senandung merdu tentang surga ke telinga-telinga anak dan suami? Kenapa tak pintal sutera cinta dalam tiap keinginan bahwa ibu dan isteri itu ingin bersama merengguk kebahagiaan abadi?

Genosida Gazza adalah konsekuensi dari punahnya sistem pendidikan ukhrawi yang hanya bisa diajarkan oleh wanita-wanita permata. Cukup kita sesalkan karena pemimpin-pemimpin Arab itu dilahirkan, dibesarkan, dididik, dan didampingi oleh reinkarnasi wanita lain.

Harapan itu masih ada. Di Palestina masih banyak wanita permata yang menjamin eksistensi para pahlawan pembela negeri. Kalau Dunia Arab telah mandul melahirkan wanita permata, maka Dunia Islam yang membentang dari pangkal Indonesia sampai ke pucuk Samudera Atlantik di pesisir Afrika Barat, pasti telah bersiap-sedia menjadi wanita-wanita permata. Untuk melahirkan pemimpin satria sekelas Al-Fatih. Bukan seperti pemimpin Arab yang kini hanya bisa menonton Genosida di Gazza. []

------------------------

Profil Penulis

Taryudi, Kelahiran Purbalingga, 09 Maret 1985. Telah menyelesaikan pendidikan strata satu di Universitas Al-Azhar Fak. Ushuluddin Jur. Tafsir dan Ilmu Alquran pada Agustus 2008. Saat ini tengah merampungkan pendidikan magisternya pada civitas yang sama. Alamat District Nasr City, Cairo. Warga Kisaran, Kab. Asahan Sumatera Utara Medan. Selain kuliah, juga aktif di KAMPUS KEHIDUPAN di lembaga Kajian Sosial-Politik dan Dunia Islam Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir.

-----------------------------------------------------

ya Allah, jauh sekali denganku di sini... aku masih aja dipusingkan oleh masalah dunia. tetek bengek yang melenakan, hingga melupakan kehidupan abadi....

Kamis, 25 Desember 2008

nasib susu UHT pertama

suatu sabtu cerah...

ada seorang umi yang tiba-tiba iseng pengen ngasih susu UHT buat si bonis (bocah manis). belilah di toko terdekat. beli susu yang rasanya FLAT (berdasarkan hasil tanya jawab dengan sang pakar). si bonis juga ikut. tuh susu langsung dipegangnya erat2. sampai-sampai ketika si kasir mo nembak... susunya ga boleh diambil sama si bonis. ya sudah, cari manual deh tuh kasir maklum. hehehe.

sampe kantor (kok di kantor? ya, hari sabtu itu umi terpaksa bawa bonis ke kantor karena hari itu juga si bupuh pergi ke jawa), umi langsung bukain. si bonis emang demen banget maenin sedotan, langsung nyedooooot. hasilnya... susu cuma disembur2! tauk dah keminum apa nggak. klo di liat susu yang tersembur sih... banyak. kyknya ga keminum deh. hiks hiks. ternyata doi nggak doyaaaan!

daripada mubazir disembur2 cuma bikin baju kotor, uminya pun langsung srupuut ngabisin susu di kotak.

hsilnya: negatip.

Kamis, 18 Desember 2008

dia pun pergi

pernah kehilangan seorang sahabat?

belum? bagus klo belum. jangan sampe ya.

pernah? waaa... sedih ga? apa malah senang? hehehe.

aku juga punya cerita nih.

kejadian ini terjadi di tahun 2000-an. saat itu aku lagi sibuk mo bikin skripsi waktu kuliah di ext. unpad dulu.

aku punya teman kuliah waktu di poltek. namanya: ah, sampe lupa tuh saking lamanya. atau saking lamanya aku keluarkan nama itu dari memoriku. hhhmm... aku harus ingat2 nih... hhmm... oh ya, namanya p***t.

waktu kuliah di poltek itu, aku menganggapnya sahabatku. dialah tempat aku curhat, tempat aku menumpahkan rasa sayang, tempat aku meminjam buku-buku lawas. dia itu aku tempatkan sebagai sahabat dalam hatiku. sahabat yang aku rasa benar2 mengerti aku.

ketika aku melanjutkan kuliah s1 di bandung, aku berusaha untuk terus menjalin komunikasi dengannya. baik via email, telepon... bahkan maen ke rumahnya di bogor. setiap aku mau balik ke bandung, aku usahakan via bogor biar aku bisa nelepon ke rumahnya secara lokal. pokoknya selama ini hubungan itu baik-baik saja.

dia memang berbeda dengan teman-teman poltekku lainnya. dari cara berpikirnya, kehidupannya, dan status sosialnya. teman2ku yang lain kebanyakan itu anak-anak yang gaul, lumayan tajir. sedangkan dia, dianggap aneh, menyendiri, dan ketika aku maen ke rumahnya pun kondisinya memang berbeda dengan teman-temanku yang tajir.

tapi dia tetap sahabatku apa pun keadaannya.

di rohis poltek, dia pun menjadi sorotan. dia memang mempunyai pikiran yang lebih liberal. bacaannya pun udah yang berat-berat. susah deh mengikuti cara berpikirnya. tapi buatku sih dibawa enjoy ajah.

asyik kan persahabatanku ini?

lalu tiba-tiba... setelah terakhir kali aku maen ke rumahnya, sendiri, beberapa bulan berikutnya ada email masuk darinya. dia menuduhku macam2. dia menuduh kedatanganku ke rumahnya mempunyai misi tertentu. memata-matai katanya. loh? kok begini? kenapa ketulusanku jadi berbuah begini? terus saja dia menuduh, memintaku menceritakan maksud sebenarnya. terus mencurigaiku. loh ada apa ini?

lalu, dengan begitu saja dia memutuskan persahabatan ini. di email. begitu saja. segala penjelasanku sia-sia. dia tetap tak mau menerima.

sedih banget aku. berhari-hari aku memikirkan emailnya, memikirkan kata-katanya. apa salahku sebenarnya? bingung, sedih.

lalu aku ceritakan hal ini ke teman kknku. saat itu aku lagi maen ke kosannya, sambil menunggu kabar koreksian skripsi dari dosenku. apa kata temanku ini?

"yah, woro... nggak usah sedih begitu. teman itu kan nggak cuma dia seorang. masih ada teman lain yang sayang sama kamu. contohnya aku."

huhuhu... terharu banget aku mendengarnya. aku pikir-pikir lagi memang benar. untuk apa aku terus memaksakan diri bersahabat dengan si dia. kalau dia tidak bisa menerimaku ya sudah. mungkin sudah saatnya berpisah. toh sudah sunnatullah, setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. aku sih menerima setiap perpisahan.

tapi kalo caranya begini, hanya karena salah paham, aku nggak terima sebenarnya. masih ada yang mengganjal di hati. tapi ya itu, untuk apa dipaksakan. ibarat cinta: bertepuk sebelah tangan.

huhuhu, inilah cerita perpisahanku yang paling pilu. kalo berpisah karena jarak yang membentang, atau karena kesibukan, itu tidak masalah. tidak ada dusta di antara kita soalnya. wajar. ikhlas. tapi klo tragis begini?

ya sudah, terima saja takdir ini. dengan begitu hati menjadi lebih lapang. dan aku masih mempunyai teman lainnya yang bisa dijadikan sahabat.

menjadi sahabat itu ternyata tidak mudah ya. harus melalui lika-liku kehidupan. duileee... iya lah. kalau saja setelah terjadi perbedaan besar, pertentangan, perselisihan, teman kita itu masih ada di samping kita, dia layak menjadi sahabat. tapi kalau belum apa-apa sudah kabur... ngacir entah ke mana... ya dia hanyalah teman kita.

so, siapa yang mau jadi sahabatku? siapkan mentalmu! hahaha!

mata hati --->> zleeeb

Album : Pelita Hidup
Munsyid : Hijjaz
http://liriknasyid.com

Pandangan mata selalu menipu
Pandangan akal selalu tersalah
Pandangan nafsu selalu melulu
Pandangan hati itu yang hakiki
Kalau hati itu bersih

Hati kalau selalu bersih
Pandangannya akan menembusi hijab
Hati jika sudah bersih
Firasatnya tepat kehendak Allah

Tapi hati bila dikotori
Bisikannya bukan lagi kebenaran

Hati tempat jatuhnya pandangan Allah
Jasad lahir tumpuan manusia
Utamakanlah pandangan Allah
Daripada pandangan manusia

-----------------------------
 
pagi ini aku tersentuh banget denger nasyid ini. gimana tidak. selama ini aku bergelut dengan hatiku sendiri. menanyakan diri ini apa maksud Allah memberikan hal seperti ini? sebagai teguran? atau cobaan? apa pun itu, aku hanya ingin kembali menata hati ini.
 
biarlah orang laen memainkan hatinya sesukanya. aku hanya ingin berlindung kepada Allah dari bisikan setan yang bersembunyi. bisikan yang ditiup ke dalam setiap hati manusia.
 
biarlah orang lain menilai aku apa. hanya Allah aku serahkan kepercayaanku sepenuhnya. aku berlepas diri dari setiap jiwa-jiwa yang tidak tulus.
 
di tengah ketidakpercayaan ini... ketidaktulusan ini... aku masih punya Allah.
 
dari nasyid ini aku belajar... memahami lebih dalam arti ketulusan.
 
ya Allah, aku lelah dipermainkan oleh setiap hati-hati manusia. bantulah aku untuk selalu menjaga hati ini.
 
"apa-apa yang disampaikan benar2 dari hati yang paling dalam, insyaAllah akan sampai ke hati juga. insyaAllah."
 
"niat baik akan menjadi baik bila dilakukan dengan cara yang baik. kalo pake cara yang salah, walo niatnya baek... tetep hasilnya akan kacau."
 
-----
NB: jadi kangen sama Aa Gym! kangen pengen denger Aa Gym menyenandungkan nasyid ini. darinyalah aku belajar ketulusan hati dan kebersihan hati... Aa Gym, sungguh aku miss you!*
 
*kok jadi gedean NB daripada isi?

Pernikahan Cinderella

tulisan lama:
-----------------------------
Aku tergelitik nulis ini ketika seorang teman memberikan nasihat kepadaku tentang makna sebuah pernikahan. Tulisan ini juga aku persembahkan buat temenku yang bentar lagi mo merit.

Yang dimaksud dengan pernikahan cinderella adalah pernikahan yang mempunyai mimpi bak cinderella. Dia tidak menapak di bumi dan hanya ada di awang-awang. Pernikahan yang dianggap sempurna. Biasanya orang yang menginginkan pernikahan model ini adalah mereka yang mempunyai mimpi sempurna tentang sebuah pernikahan. Dia membayangkan akan mendapatkan pasangan yang sempurna ibarat pangeran dan tuan putri. Diawali dengan prosesi pernikahan yang megah tanpa mempedulikan bagaimana ke depannya. Pernikahan yang diawali oleh rasa cinta menggebu tanpa mempersiapkan jiwa menghadapi pasang surutnya. Pernikahan yang diawalnya dia membayangkan akan mendapatkan kebahagiaan selalu tanpa mempersiapkan diri menghadapi kemelutnya. Dan ketika dia dihadapkan pada kenyataan yang pahit, dia tidak siap. Akhirnya, memutuskan dengan mudah kata mundur.

Pernikahan adalah sebuah fase hidup yang pasti akan dijalani oleh setiap manusia (kecuali mereka yang menafikan fitrahnya sebagai manusia). Sebuah fase hidup yang nggak setiap orang sukses melaluinya. Kita tidak bisa menjalaninya tanpa perbekalan dan persiapan mental. Materi masih bisa dicari. Tapi kalo secara mental tidak siap, segunung materi pun tidak akan menjamin kelanggengannya. Sudah banyak sekali contoh perceraian yang menghancurkan sebuah rumah tangga. Berbagai alasan menjadi penyebab perceraian itu.

Dari semua cerita perceraian yang aku dengar, aku mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa sukses tidaknya sebuah pernikahan tergantung dari niat di awal pernikahan. Maksudnya begini. Pernikahan adalah sesuatu yang baik, di dalamnya terdapat banyak kebaikan dan pahala. Apabila sesuatu yang baik tidak diawali oleh niat yang baik pula, maka hilanglah kebaikan itu. Islam sudah memberikan arahan kepada manusia bahwa pernikahan itu harus diniatkan sebagai ibadah kepada Allah. Karena itu, semua prosesnya harus terjaga dari niat-niat buruk dan cara-cara yang buruk pula.

Selain itu, pernikahan juga harus diawali oleh rasa sama-sama ikhlas kedua orang yang mau menjalaninya. Ikhlas menerima segala kelebihan dan kekurangan. Apabila salah satu sudah mempunyai ganjalan di awal dan itu tidak terselesaikan, maka siap-siaplah ganjalan itu akan menjadi boomerang yang bisa menghancurkan rumah tangga di kemudian hari.

Orang yang akan hidup bersama kita bukanlah manusia yang sempurna, pasti ada kekurangannya. Kebanyakan manusia selalu siap menerima kelebihan pasangannya, tapi sangat sulit menerima kekurangannya. Ada di antara manusia yang menunda menikah hanya karena belum siap menerima kekurangan. Biasanya orang yang seperti ini mempunyai standar tinggi dalam mencari pasangannya. Dia ingin meminimalis kekurangan yang ada pada diri pasangannya. Dia ingin yang perfect. Tapi dia lupa berkaca pada dirinya sendiri yang pasti mempunyai kekurangan juga. Atau bisa jadi, dia mempunyai sosok idaman, dan dia ingin mempunyai pasangan yang memiliki kesamaan dengan idamannya itu, yang tentu saja tidak semua orang memilikinya.

Dan yang paling penting dari sebuah pernikahan adalah KOMITMEN dan KOMUNIKASI. Begitu kata beberapa teman yang sudah menjalaninya. Komitmen sangat dibutuhkan ketika ada perselisihan, kekurangcocokan, dan gempuran masalah. Komitmen diperlukan ketika ada yang sudah berpindah haluan. Komitmen inilah yang akan mengembalikan semua pada tempatnya, pada haluan utama yang ingin dituju bersama. Dan komunikasi bisa menyelesaikan semua yang tersumbat. Semua bisa diutarakan dengan gamblang dan jelas. Apabila komunikasi ini ada yang
tersumbat, siap-siaplah akan muncul kesalahpahaman. Untuk menghindari komunikasi buruk, keterbukaan dan kejujuran adalah kuncinya.

Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah kesamaan visi dan misi hidup orang yang akan mengarunginya. Ini juga penting agar tidak ada dua haluan. Agar ada kesamaan langkah dan kekompakan. Bisa dibayangkan bila orang yang ada di dalamnya tidak memiliki kesamaan langkah. Mau dibawa ke mana pernikahan ini? Akan sangat melelahkan bila tidak dari awal kita menyamakan langkah.

Itulah hal penting yang aku catat dari perbincangan itu. Mungkin ada hal penting lainnya. Kamu bisa menambahkan.
Rabu, 17 Desember 2008

yuk, belajar berkenalan!

Raihana kini dah apal loh semua anggota keluarga di rumah nenek. Hehehe. Iya nih secara lebih sering ngabisin waktu di sana.

 

Kalo ditanya mana umi?? Dia akan menunjuk aku (terharu abis.. hehehe. Senang dah diakui sebagai umi). Ditanya mana abi… dia akan menunjuk sang abi (udah bukan fotonya doang. hehehe). Ditanya mana mbah… walo si embah lagi di dapur, dia akan lari-lari ke dapur terus nunjuk sang embah. di tanya bupuh mana... dia juga akan menunjuk bupuh. Ditanya om bayu, om aris, pakde budi, dedek Fatimah… dia akan menunjuk dengan tepat.

 

Sekarang yang akan diperkenalkan kemudian (jadi peer emaknya nih) adalah mengenalkan sodara sepupunya dari pihak abi yang seabrek-abrek banyaknya, mengenalkan uwak2nya, mengenalkan mamangnya. Secara keluarga si abi banyak, pelan-pelan aja kali yee….

 

siapa lagi yang mau kenalan sama raihana?

yuk, raihana… kita berkenalan!

 

(emaknya raihana waktu baru lulus kul mejeng bareng keluarga)

Senin, 15 Desember 2008

[ANB] titip rindu

sungguh aku rindu

pada semut meraaaaaah (ups, kok jadi lagu?)

jadi ingat masa-masa dulu

dengan segala kegilaan, keriangan, kebetean.

tapi tak membuatku hendak beranjak pergi

sungguh aku rindu

pada buku-buku referensi darimu

sungguh aku rindu

pinjaman buku harry pottermu

sungguh aku rindu

pada pizzamu

mungkin aku bukan teman yang baik buatmu

dengan segala kecuekanku

keegoisanku

tapi sungguh kuingin hadirmu

-----------------------------------

untuk bulatpenuh, ernams, ianaja

(dan yang nggak disebut namanya mohon jangan marah)

Senin, 08 Desember 2008

hobi baru si emak

harap dimaklumi ya buat para pembaca sekalian, emak yang satu ini lagi gandrung ama anaknya sendiri. biasa deh namanya ibu-ibu. hehehee.

si emak ini sekarang hobi banget mandangin wajah si bocah lekat-lekat ketika si bocah lagi tertidur pulas. demen banget kalo pas lagi memandangin gitu, tau -taunya si bocah senyum-senyum sendiri. pasti lagi mimpi indah, batin si emak.

atau kerjaan lain si emak, terus-terusan melototin ekspresi si bocah ketika lagi asyik maen. seru aja liat si bocah saat lagi riang bermain, teriak2 girang, ketawa, ato nangis gara2 kejedot, or jatoh sewaktu lagi jalan. klo pas lagi nangis karena hal itu, tinggal liat aja rona merah di tubuhnya. di situlah letak yang sakit. tinggal dielus-elus sayang aja and bilang, "mangkanya hati-hati ya nak, klo lagi maen...." lalu nggak lama kemudian jerit2an lagi kegirangan. si emak demen denger suara ceriwis si bocah yang dari bangun ampe tidur lagi pasti deh, "apa, apa, apa...." semua ditanyain.

si bocah baru bisa diem saat lagi tidur pulas. saat itulah semua bernafas lega. hahaha. nggak ding. bukan karena kesal ato gimana yah. abis lumayan juga mendampinginya selagi terjaga. si omnya aja baru satu jam maen ama si bocah dah banjir keringet. padahal bodi si om gede gitu. si abi juga nggak bisa berlama-lama main dengan si bocah. lebih suka repot di dapur, masak, daripada jagain. hehehe.

nah, gimana tuh dengan si emaknya si bocah, and kakek-neneknya si bocah? bisa kebayang deh seharian bersamanya. tapi ya itu, rasa lelah nggak akan dirasa sewaktu bersamannya. kita seperti terhipnotis. penuh rasa bahagia. jadi capeknya ga kerasa gitu deh. neneknya aja sampe sibuk nelepon mulu minta si bocah maen ke rumah nenek tatkala kami sedang wiken di rumah. kangen katanya klo sehari nggak liat. dah jadi soulmate kayaknya deh si bocah ama neneknya ini.

oh ya, sekarang si bocah dah bisa jalan loh. and makin ceriwis ajah.

doooh... si emak lagi kangen nih. huhuhu....

Jumat, 05 Desember 2008

yang selalu ada di hati

ngomong-ngomong soal persahabatan, kok aku belakangan ini jadi teringat kenangan2 dulu. kerjaannya jadi suka melamun membuka memori lama kisah lalu. terutama kisah2 yang terkait dengan tema ini.

aku punya cerita tentang kisah persahabatan yang sangat berkesan bagiku. begini ceritanya.

sejak kecil, aku seorang penyendiri. mau ngapa2in lebih suka sendiri. mungkin karena aku cewek satu-satunya di keluarga sehingga ke kakak atau adikku nggak gitu nyambung seleranya. aku cukup tomboy waktu smp-sma. yang jadi contoh selalu gaya-gaya berpakaian ala kakak-adikku yang emang cowok semua. aku sampe nggak punya rok selain rok sekolah. setiap mau beli baju, aku selalu lari ke stan cowok. seru kayaknya ngikutin style cowok. macho. efek lainnya, aku jadi sok mandiri gitu. ke mana-mana sendiri. ngapa2in sendiri. asyik deh aku dengan duniaku.

aku sempat nggak percaya dengan yang namanya sahabatan. bagiku sahabat or temen itu buang waktu. ribet. aku juga pernah dikecewakan oleh orang yg kuanggap sahabat waktu sma. kecewa beraaaat! akhirnya, ya sudah, jalani hidup ini alone aja. mau nyungsep kek, mo nungging kek, ya sendiri aja nggak ada yg repotin.

namun, semua itu berubah sejak aku hijrah ke bandung.
--- bersambung ---