Rating: | |
Category: | Books |
Genre: | Literature & Fiction |
Author: | Desni Intan Suri |
----------------
"Sepanjang hidupku, aku melihat kenyataan bahwa banyak laki-laki memiliki istri lebih dari satu. Bahkan, aku mulai beranggapan bahwa poligami memang telah menjadi adat budaya Minangkabau. Dua wanita yang berada di samping Ayah adalah perempuan-perempuan yang sepertinya harus tunduk pada sistem poligami yang berkembang sebagai budaya yang lumrah. Kurasa, mereka bahkan telah menjadikannya sebagai takdir hidup mereka sebagai perempuan.
Namun, menurutku, keadilan dan keharmonisan yang ada dalam keluarga kami tercipta bukan karena Ayah yang benar-benar adil. Tetapi keadilan itu ada karena keikhlasan kedua perempuan yang menjadi istri Ayah. Ayah hanya menikmati kepoligamiannya tanpa beban apa-apa, bahkan ketika akhirnya Ayah menikah lagi untuk yang ketiga kalinya. Aku merasa bahwa itu terjadi juga karnea peran ketiga wanita di sisi Ayah. Wanitalah kuncinya."
Novel ini menuturkan dengan sederhana namun lugas tentang pergulatan yang muncul dalam keluarga yang memiliki dua ibu, keluarga poligami. Tentang pencarian sebuah makna ikhlas. Membuat setiap kita lebih bijak memandang arti sebuah pernikahan.
-------------
"Dikemas dalam bahasa yang apik, komunikatif, dengan nuansa Minang yang kental, novel ini sungguh menginspirasi. Bagaimana menjadi seorang perempuan tangguh, penuh pengorbanan dalam menerima takdir poligami. Eloklah untuk pembelajaran!"
-- Pipiet Senja, novelis
"Poligami selalu ada mengiringi setiap zaman. Ada sisi lain yang disampaikan Desni di novel ini; sikap adil tidak semata-mata peran laki-laki, kaum perempuan dengan keikhlasannya untuk berbagi adalah sosok penting pencapaian kelansungan perkawinan dan rumah tangga. Novel ini juga sangat layak dikonsumsi laki-laki."
-- Foeza ME Hutabarat, penulis, mantan redaktur majalah Pengantin.
"Desni Intan Suri telah berhasil menjelaskan poligami yang ada di Minangkabau dengan apik. Novel ini membawa pembaca untuk menilai baik buruknya poligami. Pengarang juga mampu menggambarkan suasana alam dan budaya eratnya kekeluargaan orang Minang dengan manis sekali."
-- Dra. Aslinda Lim, M. Hum, dosen sastra Universitas Andalas.
Dapatkan bukunya di Islamic Book Fair 2012.
----
Penghargaan: Fiksi Dewasa Terbaik IBF Award 2012