Copyright © tempatMP
Design by Dzignine
Senin, 20 Agustus 2007

balada konversi minyak tanah ke gas

mungkin bagi kalangan menengah ke atas, yang tiap hari emang udah pake gas elpiji buat masak sehari2, masalah ini bukanlah apa-apa. nggak penting. gas di tabung habis tinggal telpun agen elpiji buat nganter yang baru. terus bayar deh. harga 50rb-an mah sepele. atau mau beli kompor gas yang canggih pun nggak ada masalah.

tapi beda banget nih buat kami-kami kalangan menengah ke bawah, yang tiap hari menggantungkan nyalanya kompor dengan minyak tanah. kini cuma bisa meringis pedih. memang, kompor gas gratis sudah kami terima. tapi kualitas kompor gas yang diberi masih jauh dari standar keamanan. selangnya mudah terkelupas. kompornya sering bermasalah dengan pemantiknya. ada yang nggak tahan lama langsung mati semua.

seperti yang aku alami.

di rumah setiap hari aku masak pake kompor minyak. suatu ketika ada temanku yang mendapat kompor gas gratis. karena waktu itu di lingkungan rumahku belum ada pembagian kompor (kami juga blm bikin KK baru di situ, maklum baru pindahan), aku ditawari temanku itu untuk mengambil kompor gas gratis jatah dia. alasannya, dia di rumah sudah punya kompor gas juga. tentu aja aku senang sekali menerimanya. dengan harapan, dengan kompor gas gratis ini aku bisa menghemat waktu dan uang. tapi baru aja sebulan kurang aku gunakan, kompor itu udah ga mau kerja lagi. mogok. gas nggak bisa keluar dari tabung.

bapak sudah aku datangkan untuk ngecek apa yang rusak. ternyata memang kompornya sudah nggak bs dipake alias wassalam. kata ibu sih mereknya emang bukan yang bagus kualitasnya. cepet rusak. selangnya juga harus diganti dengan yang baru yang lebih safety.

hiks... karena blm ada dana buat beli kompor baru, kami akhirnya kembali ke kompor minyak. namun apa daya... ketika hendak membeli minyak tanah di warung, aku dikejutkan dengan harganya yang melambung tinggi. mahal booo.... kata yang punya warung, memang di agen-agen pun dia kesulitan mendapatkan pasokan minyak tanah. kalo pun ada, harganya dah naek.

demi ngebulnya dapur, aku beli juga deh minyak tanah itu.

aku tahu, pemerintah sedang menerapkan kebijakan baru mengganti penggunaan minyak tanah dengan gas elpiji. alasannya, pemerintah bisa menghemat subsidi minyak tanah banyak banget. ratusan juta trilyunan kali. (hiperbolis. hehe). dengan penggunaan gas ini juga memudahkan penduduknya masak dengan cepat dan bersih (bebas noda gosong). tapi, kok ya nggak didukung dengan pemilihan kualitas kompor yang bagus sih? klo kita harus beli lagi sendiri yang bagus apa gunanya pembagian kompor gratis? sama aja dunk kita mesti keluar duit. kalo emang punya duit sih gpp. gimana klo kami emang bener2 nggak punya uang banyak? buat makan sehari-hari aja susah.

terus, kenapa pula harga minyak tanah jadi gila2an? klo dari obrolan temen2 kantor tadi sih, masih ada aja oknum yang emang sengaja mengambil keuntungan dengan menimbun minyak tanah. ugh, tega deh. di beberapa daerah di depok dan jakarta udah terjadi antrean panjang hanya untuk membeli minyak tanah.

temen-temenku yang mendapatkan jatah kompor gas gratis juga banyak yang mengeluh tentang keamanan dan ketahanan kompor itu. ada yang baru dipake sebulan dah rusak. tetangga2ku juga bilang begitu. walo ada juga sih tetangga yang belum menggunakan kompor gas itu karena takut meledug. tapi harapan kami sama: harga minyak tanah jangan naik dunk. apalagi sebentar lagi ramadhan. nggak tau deh gimana harga2 barang nanti jadinya. harga minyak goreng belum juga turun. ditambah lagi ini, harga minyak tanah. nggak bisa membayangkan deh. hiks hiks hik... 

permisi... gambarnya dari sini

Kamis, 09 Agustus 2007

soal formalin di pasta gigi

kok kayaknya susah banget ya hidup sehat di zaman sekarang ini? kita diminta harus ekstra hati-hati. banyak banget 'racun' yang siap memangsa kita.

sayuran segar nggak selamanya aman dari peptisida. ikan ga selamanya aman dari formalin. ayam negeri ga selamanya aman dari suntikan hormon. kosmetik ada yang mengandung zat berbahaya. makanan kemasan ga aman dari zat-zat yang kadang dicampur dengan yang ga halal kayak alkohol atau lemak babi. jajanan ga selamanya aman dari pewarna tekstil dan pengawet. dan yang baru2 ini ditemukan, adanya zat berbahaya di permen dan pasta gigi buatan negeri orang.

tadi aku baru aja buka detik.com. di situ ada berita ternyata produk2 unilever pun mengandung formalin walo dalam kadar yang katanya masih aman.

tapi aku tetap ngeri nih memakainya.

nah, semua zat itu yang masuk ke dalam tubuh kita memang masih kecil kadarnya. namun, apakah bisa menjamin apabila kita menggunakannya berulang-ulang, yang notabene akhirnya zat itu makin bertumpuk dalam tubuh kita, nggak akan ada efek sampingnya? nggak mungkin deh. maybe kita ga merasakan efeknya sekarang, tapi tahun-tahun berikutnya siapa yang tahu. sedikit2 lama2 jadi bukit kan?

paling aman sih emang membuat semua itu sendiri. sayuran kita tanam sendiri. kosmetik bikin aja dari bahan-bahan alami. misal bikin bedak langsung dari bengkoang. mau sikat gigi pake siwak aja. back to nature aja deh daripada waswas.

gambar dari sini.