aku melukis wajahmu, bukan di kanvas, bukan di kertas. tapi dalam hatiku.
maka aku tak pernah bosan memandangi wajahmu. mempelajari setiap garis wajah, menghitung tahi lalatmu. di sela-sela tidur damaimu atau saat kau lengah dariku.
kadang kau bertanya, "mengapa sih memandangi wajahku terus?"
"aku ingin melukis wajahmu"
kau hanya tersenyum.
lalu aku pindahkan semua gambar yang kurekam dengan kuas cintaku dan aku pun mulai melukiskannya.
aku bukan pelukis. tapi aku puas dengan hasil lukisanku.
karena kini, wajahmu selalu ada di hatiku.
*sore2menjelangpulangsaatkangenmenyapahuhuhuhu*
ampuuuuuuuun, dah
BalasHapusmbak woro dulu gak gini2 amat, deh
uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh penganten baruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
BalasHapusduh, jangan pada gatel2 gitu dunk...
BalasHapusgw gatel......kayanya alergi lagi neh
BalasHapuswah... elu, alergi kenapa lagi? bukan karena puisi gw kan? :P
BalasHapus