10 Desember 2006
Seorang lelaki sederhana datang bersama keluarga besarnya ke rumahku. Bapak, ibu, pak deh, sesepuh RW menyambutnya. Semua dipersilakan duduk. Aku ngumpet di dekat tangga. Nggak jauh dari ruang tamu. Pengen denger isi pembicaraan.
basa basi sana sini.
Tibalah pertanyaan penting dating dari sesepuh RW.
“apa maksud kedatangan ananda ke sini bersama keluarga besar ananda?”
(iiih, basa-basi banget, pikirku)
“saya ingin melamar woro untuk menjadi istri saya,” jawab si lelaki tenang.
“apa yang membuat ananda memilih woro untuk menjadi istri ananda? Bukankah masih banyak wanita lain di luar sana?”
(aku mulai degdegan)
“saya mencintainya, pak. Saya mencintainya karena ALLAH.”
Sehabis mendengar kata-kata itu, aku sudah tidak bisa menyimak pembicaraan selanjutnya. Aku terharu. Aku tak habis pikir, bagaimana dia bisa bilang cinta padaku kalau bertemu muka aja baru sekali pada saat taaruf? Hatiku langsung luluh lantak.
28 Januari 2007
“Saya terima nikahnya woro lestari blab la bla……”
Saat itu, aku yang berada di ruang rias tidak mendengar kata-kata sacral itu terucap. Aku baru ngeh setelah aku diminta menandatangani berkas2 surat nikah. Loh, udah akad ya? Loh, udah jadi istri orang ya? Lalu, aku diboyong keluar ruangan untuk duduk berdampingan dengan … suamiku. Waduh, panas dingin aku. Baju pengantinku sampe basah karena keringat. Duh, malu bangeeeeet!!!.....
Kata-kata sacral itu baru bisa aku dengar dan lihat di video rekaman pernikahan kami sebulan kemudian.
Kini, empat tahun sudah berlalu. Hadiah terindah pernikahan kali ini adalah si mungil kecil yang ada di dalam perutku.
Makasih ya abi atas segalanya. Sungguh, aku bahagia bersamamu.
selamat berbahagia, mbak.
BalasHapushappy aniversary... kalo orang bule bilang :)
semoga menjadi keluarga samara, aamiin
selamat ya Tari,
BalasHapussemoga langgeng sampai nanti :)
congrats mom...
BalasHapusbarakallah ya mba
BalasHapusalhamdulillah.................
BalasHapusmbak jadi inget seorang temen mesen ke ultah temennya: "Bilang sama suamimu, hadiah ultahnya klai ini jgan yang idup lagi, kalian udah banyak banget anaknya............"
Hahahhaaha entah itu harusnya lucu apa ngegemesin yah komentar kek gitu. Kalo aku yagn dikomentarin gitu, orangnya tak timpuk pempes dewh........ hehehehe
alhamdulillah...barakallah ya, ro. mudah2an senantiasa diberkahi dengan keshalihan, kasih sayang, dan kebahagiaan. amiiin
BalasHapusbarakallah mbak...*cerita d ruang rias ny mirip aq,hehe...
BalasHapuskisahnya sudah dibukukan juga, mbak?
BalasHapusbarakallah....
BalasHapus