Copyright © tempatMP
Design by Dzignine
Selasa, 23 Februari 2010

Mi, kita baca buku ,yuk!

Setelah membaca banyak artikel, cerita-cerita para ibu yang ingin membuat anaknya gemar membaca (bukan belajar membaca ya), aku jadi ikut termotivasi untuk memperkenalkan buku ke raihana sedini mungkin. Walaupun agenda memperkenalkan buku ini tidak terlalu ketat jadwalnya dan tidak mengejar target apa pun. Hanya ingin memperkenalkan saja.

setiap aku memperoleh jatah buku dari kantor, aku segera memberikannya ke anakku sebagai oleh-oleh pulang dari kantor. Sudah banyak buku yang aku bawakan. Sebagian besar sih buku gratisan hadiah dari si penulisnya. Hehe.

Itu aku lakukan sejak raihana berusia 6 bulan kalau tidak salah. Yang aku bawa masih buku-buku biasa yg dari kertas. Tentu saja dalam waktu sekejap, sulit mempertahankan keutuhan buku tersebut. Sobekan-sobekan kertas lalu betebaran di mana2. ya sudahlah, aku ikhlaskan saja. Maaf ya kepada teman-temanku yang sudah merelakan bukunya untuk disobek-sobek raihana.

Kebiasaan merobek kertas buku masih berlanjut hingga usia 1,5 tahun. Setelah itu, raihana mulai tertarik melihat-lihat isinya. Dia akan takjub melihat gambar2 warna-warni dan rajin menanyakan gambar apa itu. Dia sama sekali belum tertarik dengan ceritanya.

Kini semenjak ia berusia 2 tahun, dia sudah mulai senang dibacakan isinya. Walau perhatiannya masih lebih banyak ke gambar. Setiap aku pulang kerja, raihana selalu minta dibacakan buku-buku tersebut. Bahkan ada satu buku yang terus minta dibacakan berulang-ulang sampe aku bosan membacakannya.

Karena bosan, aku coba mencari buku lain untuknya. Dan ia pun akan minta dibacakan buku baru itu terus menerus sampe yang baca bosan (aku). Heran ya, kok anak nggak bosan2 membaca satu buku berulang-ulang. Begitu terus setiap hari. Setiap bosan maen mobil-mobilan atau masak-masakan, atau menggambar, dia akan mengajakku, “baca buku yuk, mi!”

Aiih… kadang yang bikin malas membacakan buku itu kebanyakan malah aku. Bukan anakku. Apalagi ketika pulang kantor. Badan rasanya sudah lelah, ingin cepat tidur… tapi anakku malah minta dibacakan buku. Tapi demi ingin menanamkan rasa cinta buku ke anakku akhirnya aku berusaha mengusir rasa bosan itu. Ya, demi anaklah. Hiks hiks.

Sampai akhirnya tadi malam, aku secara iseng (mengusir rasa bosan) ngetes raihana apakah ia tahu isi buku yang sedang aku bacakan ini. Raihana minta dibacakan buku yang judulnya CErita si LEbah. Aku bacakan kalimat awalnya, lalu aku tanyakan apa kata selanjutnya.

Misalnya saja ada teks:

Aku belajar dari telur yang berubah menjadi larva. Setelah beberapa hari, larva menjadi pupa. Kemudian, pupa berubah menjadi anak lebah  (hlm2)

Aku tes dia seperti ini:

“Aku belajar dari telur yang berubah menjadi larva. Setelah beberapa hari, larva menjadi apa raihana?”

Raihana menjawab, “pupa!”

Waaah… lalu aku lanjutkan lagi membaca, “Kemudian, pupa berubah menjadi apa ya raihana?”

Raihana bilang, “ anak lebaaaaaah!”

Wah wah waaaah… ternyata anakku ingat isi buku ini! Takjub aku jadinya. Lalu aku coba ke halaman selanjutnya.

Aku bacakan lagi, “Aku termasuk hewan serangga bertubuh?”

“mungil!”

“wah betuuul! … yang dapat terbang. Hidupku berkelompok. Allah memberiku tiga pasang kaki dan dua pasang?”

“Sayaaaaaaaaaaaaap!”

Wah.. wah .. wah….

Begitu seterusnya di halaman-halaman berikutnya. Ternyata inilah sebabnya dia selalu minta dibacakan buku yang sama secara berulang-ulang sampai dia bosan sendiri adalah untuk mengingat cerita dan kata-kata dalam buku tersebut. Mungkin dia tertarik dengan ceritanya dan akhirnya memperkaya ingatan tentang kata-kata baru. Seperti kata “mungil,” raihana senang sekali mengulang-ulangi kata itu.

Jadi, jangan bosan ya umi kalau anakmu minta dibacakan buku!

Iya nih, jadi semangat!

Yuuuk, kita membacaaaaa bukuuuuuuuuuuu!



6 komentar:

  1. memang kalo anak kecil itu blm punya rasa bosan utk melihat, membaca, atau mengerjakan sesuatu secara berulang-ulang, lagi dan lagi.

    azzam dah aku kenalin buku dari usia 3 bln (posisi tengkurap dan guling2). tp ya baru bisa lihat2, balik2 (tepatnya tarik2 dan lecek2in kertas sampe sobek). herannya, meski udah banyak buku yg dia punya, dia masih antusias dgn buku pertamanya. padahal buku itu dah gak karuan bentuknya. sobek sana-sini, lecek bukan main, gambarnya pun dah gak jelas karena basah kena ngecesnya.

    pokoknya, semangat terus deh ngenalin buku ^_^

    BalasHapus
  2. yup bener teh.. biasakan mencintai buku sejak dini..
    aya jg tu apal buku2nya, jd skrg gantian dia yg bacain bundanya.. hehehe..

    BalasHapus
  3. huaaaaaaaa... mau dunk kayak kak aya...

    BalasHapus