hepi ulang bulan!
alhamdulillah, rai udah genap 4 bulan. kebisaannya makin banyak. tangan and kakinya makin aktif, makin seneng berceloteh. tengkurepnya juga dah mulai jago. dah bisa geser kanan-kiri atas-bawah. hehehe... dan yang ngegemesin: makin ndut! hihihii....
yang lucu itu: si rai itu yang aktif duluan itu kakinya. ketika tengkurep, maunya dah merangkak aja. ya tentu aja susah. lah wong tangannya belum gitu kuat maju ke depan. alhasil ketika tengkurep, nyungsep2 gitu deh. hihihi.... tapi dia berhasil loh maju ke depan hampir setengah meter! ya... sambil nyungsep2 gitu deh.
yang bikin sedih sih... dia gampang ngambek sekarang. kalo udah ngambek, kaki/tangannya diangkat ke atas, trus dijatuhkan keras2 sampe bunyi "BUK!" sambil ngegerundeng.... gampang mewek.... hiks.
tapi nggak papa deh. yang penting, raihana sehat selalu ya. kemarin aja sehabis diimunisai, raihana baik2 aja. nggak panas. siiiiplah!
cepet besar ya nak!
fotonya nggak ada nih buat yg 4 bulan. ayahnya dah mengembalikan camdignya ke yang punya. hiks... istilah ayahnya, "kita dah jatoh miskin lagi ni." hihihi... jangan begitu yah. yang penting kita tetap bisa makan tiap hari and bisa beli kebutuhan primer tiap bulannya kok.
long... long wiken... YES! YES! YES!
Start: | Mar 20, '08 |
End: | Mar 23, '08 |
Location: | cagar alam aja dey.... |
harus ada agenda jalan2nya niii walo tongpes sekalipun!
raihana... tunggu emakmu ini yaaa.... mmmuah!
[sabtu deg2an] hari pertama abi menjaga raihana
kadang suamiku agak *meremehkan* kalo aku sedikit
kakeknya raihana aja sampe bilang ternyata nggak gampang jagain anak bayi. bisa dibilang capek juga. hehehe.... bapakku baru ngerasain sih gimana *enaknya* jagain anak bayi secara dulu waktu aku dan sodara2ku masih kecil, bapak sibuk kerja aja. baru deh paham repotnya ibuku waktu ngurus anak yang masih kecil-kecil.
semoga abi sukses ya berduaan bareng raihana hari ini....
ps: untuk para bapak, jangan remehkan perjuangan para ibu mengasuh bayi ya....
F1 2008 perdana di Melbourne
Start: | Mar 16, '08 |
perut indonesia
pernah juga aku makan siang hanya dengan mie ayam. masih aja lapeeerrr....
kalo kata orang, perutku ini perut indonesia: ketemu nasi baru dibilang makan betulan. tapi ada loh orang yang hanya makan gorengan aja udah kenyang, makan roti aja udah kenyang. lah aku... sarapan roti tawar satu bungkus pun tetep aja laper. nggak bisa "nendang" kalo belum ketemu nasi.
mungkin karena aku dibiasakan dari kecil selalu makan nasi. pagi2 udah sarapan nasi, siang makan nasi, kalo malam minum susu... eh, makan nasi juga. semua harus ketemu nasi.
enak kali ya klo punya perut fleksibel alias bisa kenyang makan apa aja. nggak musti makanan tertentu. jadi nggak pusing kayak sekarang ini.
ayo ayo... kudu beli nasi dulu neeehhh....
[artikel] cinta tanpa pamrih
mau sharing aja. terharu banget waktu ngebacanya. diambil dari email temen. wallahualam bener apa nggak. tapi hikmahnya dalem.
--------------------------------------------
Based on True Story..
Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi, usia yg sudah senja bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun kesehariannya diisi dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah tua. mereka menikah sudah lebih 32 tahun
Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan menerpa,setelah istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak bisa digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi, dan mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum berangkat kerja dia letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak merasa kesepian.
Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu melihat istrinya tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak begitu jauh dari rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi istrinya makan siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa2 saja yg dia alami seharian.
Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa menanggapi, pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda istrinya setiap berangkat tidur.
Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun, dengan sabar dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yg masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul dirumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka menikah sudah tinggal dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu mereka dia yg merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya berhasil.
Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata, " Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.........bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu" .
dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata2nya, "sudah yg keempat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak, kami janji kami akan merawat ibu sebaik-baik secara bergantian".
Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga anak2 mereka.
"Anak2ku ......... Jikalau perkawinan & hidup didunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah...... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku itu sudah lebih dari cukup, dia telah melahirkan kalian..”
sejenak kerongkongannya tersekat,...
“kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan penuh cinta yg tidak satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini. kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya sekarang, kalian menginginkan bapak yg masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yg masih sakit."
Sejenak meledaklah tangis anak2 pak suyatno. merekapun melihat butiran2 kecil jatuh dipelupuk mata ibu suyatno.. dengan pilu ditatapnya mata suami yg sangat dicintainya itu..
Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta untuk menjadi narasumber dan merekapun mengajukan pertanyaan kepada suyatno kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa apa2.. disaat itulah meledak tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio. kebanyakan kaum perempuanpun tidak sanggup menahan haru. di situlah pak Suyatno bercerita.
"Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinannya, tetapi tidak mau memberi ( memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian ) adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan dengan mata, dan dia memberi saya 4 orang anak yg lucu2..
Sekarang dia sakit karena berkorban untuk cinta kita bersama..dan itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintainya apa adanya. sehatpun belum tentu saya mencari penggantinya apalagi dia sakit,,,"
raihana, senyum dong ke umi....
sudah seminggu raihana menghabiskan siang-sore tidak lagi bersama umi, tapi bersama kakek-nenek. setelah seminggu ini pula sikapmu agak berubah ke umi. raihana marah ya sama umi?
biasanya raihana suka sekali tersenyum ke umi bila umi ajak bicara. sekarang kok diam saja? hanya memandangi umi saja? umi coba peluk raihana, kamu malah seringnya ngulet2 bikin umi susah ngegendong. tapi klo ketemu abi, kamu murah senyum sekali! lalu mau diajak ngobrol.... kok sama umi ga mau? hiks hiks hiks....
tapi alhamdulillah, tadi malam raihana udah ga nangis kejer lagi ya. tidak seperti dua malam lalu. tangismu bikin umi sedih. soalnya baru kali ini umi denger raihana nangis seperti itu. biasanya kan nggak. hiks hiks hiks....
ah, apa ini cuma perasaan umi aja?
raihana, umi kangen senyummu....