Copyright © tempatMP
Design by Dzignine
Kamis, 16 Desember 2010

[trimester #1] eneg, tapi doyan makan. hahaha

Kata orang, setiap kehamilan itu pasti berbeda-beda. Antara anak pertama dan kedua pasti beda. Ternyata betul juga. Sama seperti yang aku rasakan.

Senin lalu, aku baru memeriksakan kehamilanku ke klinik. Diperkirakan usia kehamilanku baru 9 minggu. Waktu diusg, blm keliatan bayinya. Baru rongga rahim yang terlihat sudah mengembang. (adonan kue kali mengembang).

Yang berbeda pada kehamilanku yang kedua ini adalah rasa enegnya. Dulu, di trimester pertama aku nggak merasakan eneg sama sekali. Malah aku jadi tambah doyan makan. Temen-temen seperjuanganku yang waktu itu masih gabung pasti tau gimana aku waktu itu. Makan mulu kerjaannya. (walo badan kok masih langsing2 aja). Yang bikin eneg waktu itu Cuma ketika aku mencium bau2an. Bau sabun cuci, bau ketek (apalagi), bau parfum, bau rokok… bau dagangan gorengan… semua yang bau2 bikin eneg. Penciuman kala itu setajam kucing mencium bau ikan kale ya. Tapi klo liat makanan sih nggak bikin eneg. Hehehe.

Nah kali ini, rasa eneg itu datang tanpa sebab (sebabnya sih jelas karena kehamilan itulah, hihi) dan tidak melihat waktu. Bisa pagi, siang, atau malam. Tapi hidung ini tidak sesensitif dulu. Nyium bau parfum masih biasa2 saja. Bahkan si eneg bisa ilang dengan sendirinya kalo memandangi dan deket2 si abang tercinta.

Oh ya, kalau dulu waktu diketahui hamil, aku spontan saja sibuk nyari2 nama cewek. Nggak tertarik sama nama anak cowok walo si abang mengajukan sederetan kandidat nama anak cowok. Kok sekarang yang kepikiran sama aku malah nama anak cowok ya. Bahkan, aku udah menyiapkan nama si anak loh. Keren pastinya. Hehehe.

Tapi ini mungkin kesamaan antara kedua kehamilanku ini. Yaitu: sama-sama masih doyan makan. Walo eneg, aku masih doyan makan. Hanya saja syaratnya makannya tidak banyak-banyak alias tidak memenuhi lambung. Frekuensi makannya lebih sering tapi sedikit sedikit. Nggak bisa maruk kayak yang dulu. Hehe.

Karena doyan makan ini, sekarang aku malah rajin nguprek di dapur. Menu-menu yang rasanya memenuhi selera lidahku ini hanyalah makanan yang aku masak sendiri. Seperti hari ini, aku rela bangun pagi nyiapin sayur bayem dengan bumbu racikanku sendiri. Lalu merebus jagung untuk bekal ngemil. Aku juga rajin hunting sayur-sayuran dan buah-buahan. Tomat setengah kilo bisa aku habiskan dalam sehari. Kukusan setengah kilo labu siam imut bisa aku habiskan dalam sehari. Kukusan kentang bisa aku habiskan dalam sehari. Mantab kan! Sekarang aku lagi ngiler kukusan brokoli. Sayang, aku belum menemukan brokoli di pasar terdekat. Siap-siap saja yak brokoli kalau nanti kita ketemu, aku lumat habis kamu!

Cara menghilangkan eneg ala aku selanjutnya adalah menambah sedikit cabe di setiap masakan. Pokoe harus rada pedes. Walo nggak pedes2 banget. Alhamdulillah, berdasarkan isi buku hadiah mbak indar, cabe bukanlah termasuk makanan yang dilarang buat ibu hamil. (ya, asal nggak berlebihan aja loh).

Kini dalam benakku tergambar kukusan brokoli dicocol sambal tomat segar… hhhhmmm nikmaaaaat!
Rabu, 15 Desember 2010

dongeng ala raihana

biasanya menjelang tidur, raihana selalu minta dibacakan buku atau diceritakan dongeng. alhasil, terciptalah beberapa dongeng orisinal yang kadang aku sendiri kesulitan untuk mengulanginya lagi di lain hari (ngarang abis, soalnya).

namun, terkadang aku bosan juga menceritakan dongeng yang sama, yang selalu diminta diceritakan ulang berkali-kali oleh raihana.

sebagai trik, aku minta raihana yang gantian menceritakan dongeng. dan raihana bisa bercerita satu kalimat saja. begini ceritanya:

"Pada suatu hari, ada seekor umi ... yang disebut ikan berlayang-layang ... hahahaha." (dia geli sendiri).

umi: manyun.